Menuju Indonesia Emas 2045, Ridwan Kamil: Jangan Ada Pertengkaran di Antara Kita
Politik | 2 Maret 2023, 17:02 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan tiga syarat untuk menuju Indonesia Emas 2045. Pada 2045 nanti, Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia berdasarkan prediksi Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi Negara-Negara Maju (OECD).
Ridwan Kamil bilang, tiga syarat ini harus dilakukan dalam waktu 22 tahun ke depan agar Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
“Tinggal 22 tahun lagi, 2045 akan kita datangi. Dan kita doakan di 2045 sesuai prediksi, bendera emas Indonesia juara dengan ekonomi terbaik terbesar keempat di dunia akan kita proklamasikan,” ungkap Ridwan dalam sambutan di acara Rakornas Partai Hanura 2023 di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Tak Ada Jual Beli Jabatan dan Korupsi di Jawa Barat
Pria yang akrab disapa Emil ini meminta agar tidak ada pertengkaran dalam proses demokrasi. Terlebih, tahun depan merupakan tahun politik, di mana kontestasi Pemilu 2024 digelar.
Ridwan Kamil meminta semuanya berlomba-lomba dalam kebaikan dan tidak melakukan kampanye negatif maupun kampanye hitam (black campaign).
“Syaratnya, satu, jangan ada pertengkaran di antara kita dalam proses demokrasi ini. Siapa yang terpilih sudah ada suratan takdir, jemputlah dengan fastabiqul khairat demokrasi, berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan berlomba-lomba dengan berita bohong negatif atau black campaign,” ujar Ridwan.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Dapat 500 Penghargaan, Tandanya Kami Membawa 500 Perubahan
Syarat yang kedua adalah menguasai ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi hilirisasi. Ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital, seperti internet atau kecerdasan buatan.
Ekonomi hijau adalah kegiatan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Adapun, ekonomi hilirisasi adalah strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang ada.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV