> >

3 Alasan PAN Umbar Nama Ganjar Jadi Capres, Nomor Dua Soal Kursi yang Hilang

Politik | 1 Maret 2023, 05:32 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka ajang Borobudur Student Festival di Canisio Art Center, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/6/2022). (Sumber: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada tiga alasan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sengaja mengumbar sinyal untuk menjodohkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai capres-cawapres di 2024.

3 alasan tersebut yakni:

1. Insentif elektoral

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menjelaskan langkah politik PAN yang mengusung nama Ganjar Pranowo sebagai capres merupakan strategi politik untuk menjaring pemilih. 

Hal ini lantaran nama Ganjar selalu berada di tiga besar sebagai kandidat capres. Belum lagi relawan Ganjar Pranowo yang hingga kini masih menunggu keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri terkait capres dari PDI-P.

Baca Juga: Seberapa Besar Keseriusan PAN untuk Meminang Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024?

"PDI-P belum memberikan sinyal sampai sekarang, jadi sangat mungkin pendukung Ganjar itu melirik partai yang memberi angin kepada Ganjar untuk dicalonkan," ujar Muhtadi di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (28/2/2023).

Muhtadi menjelaskan ada beberapa alasan mengapa PAN melakukan strategi politik mengumbar nama Ganjar.

2. merebut kursi yang hilang

Dalam Pemilu 2019 PAN kehilangan 5 kursi. Di Pemilu 2019 PAN mendapat 44 kursi di parlemen, sedangkan di Pemilu 2014 PAN mendapat 49 kursi. 

Baca Juga: Respon 'Dingin' Ganjar dan Erick Soal Usulan PAN untuk Duet ke Pilpres 2024

Dari Dapil Jawa Tengah, tidak satu pun Caleg PAN yang lolos ke Senayan. Padahal di Pemilu 2014 suara PAN di Jateng cukup tinggi. PAN meraup 1.208.202 suara dan mampu mendapat 8 kursi DPR dari Jateng.

Menurut Muhtadi hal ini yang menjawab partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu sengaja melaksanakan Rakornas PAN di Semarang sebagai upaya merangkul suara Ganjar di Jateng.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU