5 Fakta Diffuse Axonal Injury, Kondisi David Korban Penganiayaan Mario Dandy, si Anak Pejabat Pajak
Kesehatan | 26 Februari 2023, 07:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor Ahmad Taufiq mengatakan Kondisi David (17), korban penganiayaan oleh Mario Dandy, anak eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu mengalami diffuse axonal injury.
Hingga Jumat (24/2/2024) sore, kondisi korban yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan disebut masih belum sadarkan diri.
"Menurut Dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujar Taufiq saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun sempat menjenguk David di rumah sakit. Ia mengaku remuk hati melihat kondisi anak pengurus GP Ansor tersebut.
"Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji," demikian keterangan Sri Mulyani melalui akun resmi Instagramnya, Sabtu (25/2).
Baca Juga: Sri Mulyani Prihatin dan Minta Maaf ke Orangtua David Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak
Di sisi lain, Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan bahwa David akan membutuhkan waktu lama untuk pulih secara fisik dan juga psikis.
David disebut kemungkinan mengalami cedera psikis yang luar biasa akibat trauma dahsyat yang dia alami.
Fakta-fakta Diffuse Axonal Injury
1. Apa Itu?
Melansir Hopkins Medicine, diffuse axonal injury (DAI) adalah robekan serabut saraf penghubung panjang otak (akson) yang terjadi saat otak cedera yang biasanya menyebabkan koma.
DAI, juga dikenal sebagai cedera aksonal traumatis, terjadi ketika pukulan atau sentakan keras yang tiba-tiba ke kepala menyebabkan kerusakan pada otak .
Setelah tumbukan, otak bisa bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak, yang bisa mengakibatkan robeknya serabut saraf.
2. Jenis dan efeknya
Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan berbagai daerah otak untuk berkomunikasi dengan daerah lain, yang dapat menyebabkan masalah neurologis, serta koma, gangguan jangka panjang, atau kematian.
Menurut jurnal di laman fk.uns.ac.id, berdasarkan lama waktu koma diffuse axonal injury dibagi menjadi tiga jenis yakni ringan, sedang dan berat.
- Ringan, koma 6-24 jam diikuti oleh gangguan memori ringan-sedang, disabilitas ringan-sedang
- Sedang, koma lebih dari 24 jam diikuti dengan amnesia dalam waktu lama, gangguan memori ringan-sedang, gangguan perilaku dan kognitif
- Berat, koma berbulan-bulan dengan motorik fleksi atau ekstensi abnormal, gangguan kognitif, memori, bicara, sensorik, motorik
Baca Juga: Polisi Diminta Hati-Hati dalam Memproses Kasus Penganiayaan yang Libatkan Anak Pejabat Pajak
3. Penyebab dan faktor risiko
Melansir Medical News Today, DAI lebih sering terjadi pada kecelakaan traumatis. Berikut penyebabnya yang paling sering.
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Kecelakaan terkait olahraga
- Kekerasan
- Jatuh yang tidak disengaja, yang lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua
- Sindrom bayi terguncang
4. Perawatan
Perawatan DAI mirip dengan perawatan cedera kepala lainnya dengan tujuan untuk menstabilkan kondisi seseorang dan mencegah memburuknya kerusakan otak. Biasanya dengan
- Memastikan bahwa jalan napas terbuka
- Memberikan ventilasi dan oksigen
- menjaga tekanan darah
- Setelah perawatan darurat, seseorang mungkin memerlukan obat-obatan dan pembedahan untuk membantu mengendalikan gejalanya.
- Rehabilitasi.
Bergantung pada tingkat cederanya, mereka mungkin perlu mempelajari kembali banyak tugas sehari-hari, seperti cara berjalan dan berbicara.
5. Pemulihan
Pakar kesehatan umumnya tidak mempertimbangkan prospek orang dengan DAI parah menjadi baik.
Sejumlah kecil dari mereka yang mengalami DAI parah akan kembali sadar dalam tahun pertama setelah cedera.
Jika berhasil sadar dan menjadi stabil, biasanya pasien akan menjalani berbagai terapi seperti, terapi berbicara, terapi fisik
dan lainnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Hopkins Medicine, Medical News Today, fk.uns.ac.id, Kompas.com