Guru Besar IPB Tak Sarankan Pemberian Kental Manis kepada Anak-Anak, Berisiko Terjadi Obesitas
Kesehatan | 25 Februari 2023, 10:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Guru besar bidang gizi masyarakat dan sumber daya keluarga di Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, tidak menganjurkan konsumsi kental manis sebagai pengganti susu.
“Saya sangat tidak menganjurkan kental manis untuk diberikan kepada bayi atau anak-anak, bagi orang dewasa pun tidak terlalu baik,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/2/2023), seperti dikutip dari Antara.
Ali menjelaskan, kental manis atau dikenal sebagai susu kental manis (SKM) mengandung susu yang diuapkan sehingga menjadi lebih kental.
Susu yang diuapkan itu mendapat tambahan kandungan gula dan karbohidrat yang sangat tinggi sehingga membuat kental manis tidak baik dijadikan asupan gizi untuk bayi dan anak-anak.
“Ini ibarat kita membohongi anak-anak kita karena memang bentuknya seperti susu dan rasanya enak, namun, bila rutin mengonsumsi risiko obesitas pasti terjadi,” kata Ali.
Dia menyebut kandungan susu pada kental manis sangat minim. Komposisi kental manis 60 persen di antaranya adalah karbohidrat yang terbentuk dari gula dan 30 persen sisanya adalah lemak.
Baca Juga: Ramai Bayi Obesitas Sering Diberi Susu Kental Manis, Dokter Ungkap Dampak & Batas Aman Konsumsi SKM
Hal itu jauh berbeda dengan susu formula, baik yang berbentuk cair maupun bubuk, yang mengandung kalsium dan protein yang sangat tinggi.
Kedua kandungan yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dan anak-anak itu tidak ditemukan pada kental manis.
Oleh sebab itu, Ali menyebut kegunaan kental manis hanya sebagai penambah rasa, seperti taburan pada minuman atau makanan, bukan sebagai pengganti susu.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara, Kemkes.go.id