> >

Deretan Kejahatan KKB Egianus Kogoya: Bantai Belasan Pekerja, Bunuh Marinir, hingga Sandera Pilot

Kriminal | 16 Februari 2023, 03:05 WIB
Kondisi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa)

PAPUA, KOMPAS.TV - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya tercatat melakukan 65 kali aksi kekerasan bersenjata yang menyebabkan 74 orang luka-luka dan meninggal.

"74 Orang yang meninggal dan luka-luka itu terdiri dari aparat keamanan dan warga sipil," kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go di Jayapura, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga: Upayakan Penyelamatan Pilot Susi Air dari KKB, Mahfud MD: Langkah Persuasif Masih Dilakukan!

Dijelaskan, aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan sejak tahun 2017 itu terdiri dari 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, delapan aksi penyerangan, tiga aksi pembantaian dan dua aksi pembakaran

Kelompok Egianus Kogoya juga telah tercatat pernah melakukan aksi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pengancaman, dan penyanderaan pilot.

"Polda Papua telah menerbitkan 16 orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk dilakukan tindakan hukum," ujar Donny.

Dari data yang dihimpun terkait kejahatan KKB pimpinan Egianus Kogoya adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Mahfud MD: Tak Ada Negosiasi dengan KKB Terkait Pembebasan Pilot Susi Air

1. Tanggal 22 Juni 2018, pesawat Twin Otter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam ditembak di lapangan terbang Kenyam, hingga menyebabkan kopilot Irene Nur Fadila mendapat luka tembak.

2. Tanggal 25 Juni 2018, KKB Egianus Kogoya menembak pesawat Twin Otter milik Trigana yang mengangkut logistik pemilu dan pihak aparat keamanan.

Akibat serangan itu, mengakibatkan pilot pesawat bernama Kapten Ahmad Kamil terluka tembak di punggung.

Selain itu, KKB Egianus Kogoya menyerang masyarakat hingga mengakibatkan tiga orang meninggal yakni Hendrik Sattu Kolab (38) dan istrinya, Martha Palin (28) serta teman mereka, Zainal Abidin (20).

Sedangkan Hendrik (6 th) mengalami luka parah di wajah akibat dibacok dengan parang.

3. Tanggal 17 Oktober 2018, sebanyak 15 orang guru dan tenaga kesehatan disandera di Distrik Mapenduma. Salah seorang di antaranya diperkosa.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU