> >

TNI-Polri Kedepankan Dialog dalam Penyelamatan Pilot Susi Air, setelah itu Baru Operasi Pembebasan

Hukum | 12 Februari 2023, 05:05 WIB
Kepolisian mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi penumpang Susi Air pasca-peristiwa pembakaran pesawat di Lapangan Terbang Paro yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB), Selasa (7/2/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian dan TNI menggandeng tokoh masyarakat dan agama dalam operasi penyelamatan Philips Marthen, pilot Susi Air yang masih hilang kontak.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa menjelaskan, ada dua tahapan yang dilakukan TNI-Polri dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air yang dikabarkan diculik kelompok kriminal bersenjata (KKB). 

Pertama, yakni dengan membuka ruang dialog dan melakukan pendekatan melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Langkah ini akan terus dievaluasi, sejauh mana keberhasilan dari dialog yang dilakukan.

Baca Juga: TNI-Polri Siapkan Tim Penyelamatan Pilot Susi Air, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Akan Dilibatkan

"Kedua, hard approve. Hard approve ini mencari dan melakukan penegakan hukum. Kalau dalam militer, operasi pembebasan," ujar Saleh di program Kompas Petang KOMPAS TV, Jumat (10/2/2023).

Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, pendekatan dengan tokoh masyarakat dan agama diharapkan dapat membuka komunikasi dengan pihak siapa pun di distrik Paro yang mengetahui keberadaan pilot Susi Air.

Menurut Benny, saat ini tim gabungan TNI-Polri sedang mengupayakan mencari tahu kondisi terkahir kapten Philips.

"Kami mengedepankan pendekatan pada tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat dan agama melalui pemerintah daerah Untuk membantu aparat kepolisian dan TNI untuk membuka ruang komunikasi dengan pihak siapapun di distrik Paro," ujar Benny, Sabtu (11/2/2023).

Baca Juga: Operasi Penyelamatan Pilot Pesawat Susi Air, Pangdam: Dialog dan Operasi Pembebasan Sudah Disiapkan

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU