> >

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Publik Ingin Jokowi Tak Umbar Pilihan Politik di Pemilu 2024

Rumah pemilu | 10 Februari 2023, 11:00 WIB
Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin akan hadiri puncak resepsi 1 Abad NU di Sidoarjo hari ini, Selasa (7/2/2023). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Jelang Pilpres 2024, mayoritas publik minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak umbar sinyal kepada capres tertentu dan netral.

Hal itu terekam dalam Jajak Pendapat Litbang Kompas 2022 yang dilakukan Desember lalu yang membagi menjadi tiga kelompok responden. Yakni responden keseluruhan, pemilih Jokowi dan pemilih Prabowo Subianto.

Pada kelompok pertama dengan total 502 responden, 76,5 persen setuju jika presiden netral. Hanya 21,8 persen yang setuju presiden menunjukkan pilihan politiknya, demikian seperti yang dimuat dalam Kompas.id pada Kamis (9/2/2023).

Sementara, pada responden pemilih Jokowi, 73,2 persen juga setuju presiden bersikap netral pada pemilu. Hanya 24,4 persen ingin Jokowi tunjukkan sinyal politik.

Baca Juga: Setelah Cabut Dukungan untuk Ganjar, Relawan Jokowi Mania Lirik Anies hingga Puan

Lalu, pada responden kelompok ketiga pemilih Prabowo, 79,7 persen setuju jika presiden tak menunjukkan pilihan politiknya. Cuma 19,5 persen pemilih Prabowo setuju presiden berpihak atau tidak netral.

Artinya, sebagian besar responden berharap Presiden Jokowi netral di pemilihan presiden nanti.

Baca Juga: Setelah Cabut Dukungan untuk Ganjar, Relawan Jokowi Mania Lirik Anies hingga Puan

Jokowi Kerap Umbar Sinyal 

Jokowi beberapa kali disebut mengumbar sinyal ke orang yang digadang-gadang maju menjadi capres. Misalnya, saat acara relawan Projo beberapa waktu lalu, ketika itu Presiden hadir didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ojo kesusu, jangan tergesa-gesa. Jangan tergesa-gesa. Meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini,” ujar presiden.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/kompas.id


TERBARU