> >

Diziarahi Anies Baswedan di TMP Kalibata, Ini Sosok Zainul Arifin Pohan, Kiai NU Perisai Bung Karno

Peristiwa | 9 Februari 2023, 13:49 WIB
Anies Baswedan saat ziarahi KH Zainul Arifin Pohan di TMP Kalibata (Sumber: Instagram Anies Baswedan)

Baca Juga: KH Zainul Arifin Pohan, Ulama Pelindung Bung Karno yang Ditembak waktu Salat

Selama menjadi anggota GP Ansor, KH Zainul Arifin Pohan menjadi dai muda yang banyak dibicarakan.

Gaya bicara, pidato dan pengetahuannya luas hingga menarik para ulama besar di NU. Zainul Arifin pun dipercaya untuk menjadi Ketua Cabang NU Jatinegara. 

Lantas, jadi Ketua Majelis Konsul NU Batavia sampai tentara Jepang datang pada 1942 hingga jadi Panglima Hizbullah yang dibentuk Masyumi. 

Setelah proklamasi, Zainul bertugas mewakili Masyumi di Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), cikal bakal DPR-MPR. Selain mengikuti BP-KNIP, Zainul juga masih aktif memimpin gerakan-gerakan gerilya Laskar Hizbullah di Jawa Tengah dan Jawa Timur selama Agresi Militer I dan II. 

Baca Juga: Anies Baswedan Belum Diajak Keliling di Basis PKS dan Demokrat? NasDem Bilang Begini

Setelah revolusi, ia sempat aktif dalam pemerintahan bersama Bung Karno, sosok yang ia kagumi. Ia adalah perisa Bung Karno ketika 14 Mei tahun 1962, percobaan pembunuhan dilakukan. 

Ia bahkan diangkat menjadi wakil perdana menteri (waperdam) dalam Kabinet Ali Sastroamijoyo I yang memerintah dua tahun penuh (1953-1955).

Pemilu pertama 1955 mengantar Zainul Arifin sebagai anggota Majelis Konstituante sekaligus wakil ketua DPR sampai kedua lembaga itu dibubarkan Sukarno melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Jejak politiknya panjang membentang, sepanjang hidupnya dalam membela negeri dan jadi ulama yang disegani.

Pada pada 2 Maret 1962, KH Zainul Arifin Pohan berpulang.

Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No. 35/tahun 1963 tanggal 4 Maret 1963.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU