> >

Survei LSI: Masyarakat Cenderung Menilai Harga Kebutuhan Pokok Terjangkau, kecuali Ibu Rumah Tangga

Update | 23 Januari 2023, 05:05 WIB
Ilustrasi. Aktivitas jual beli di Pasar Kue Subuh, Senen, Jakarta Pusat medio 2018 silam. (Sumber: Kompas/Priyambodo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut mayoritas warga Indonesia menilai harga kebutuhan pokok seperti sembako, sayuran, dan BBM secara umum cukup terjangkau. Namun, terdapat kelompok demografi tertentu seperti ibu rumah tangga yang menilainya kurang terjangkau.

Menurut survei LSI yang dipaparkan pada Minggu (22/1/2023), sebanyak 52% masyarakat menilai harga sembako terjangkau dalam sebulan belakangan. Sedangkan masyarakat yang menilai harganya tidak terjangkau mencapai 46%.

Sementara itu, mengenai harga BBM, sebanyak 48% masyarakat menganggapnya terjangkau. Persentase masyarakat yang menilai harga BBM tidak terjangkau mencapai 46%.

"Saya kira BBM masih menjadi isu penting, demikian juga dengan sembako," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.

Baca Juga: Simulasi Pilpres LSI: Ganjar Menang, Didukung Hampir Setengah Pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin

Apabila dibedah berdasarkan kelompok pekerjaan, secara umum kebanyakan responden cenderung menilai harga sembako dan BBM terjangkau. Namun, terdapat dua kelompok demografi yang cenderung menilai harga sembako dan BBM tidak terjangkau, yakni ibu rumah tangga dan wiraswasta.

Survei LSI menyebut 55% ibu rumah tangga menganggap harga sembako tidak terjangkau, sedangkan 44,6% menyatakan terjangkau. Mengenai harga BBM, 47,7% ibu rumah tangga menilainya terjangkau dan 10,4% tidak menjawab.

Sementara itu, kalangan wiraswasta cenderung menilai harga sembako dan BBM tidak terjangkau, masing-masing sebanyak 51,7% dan 52,4%.

Di lain pihak, bagi kalangan yang masih bersekolah atau kuliah, secara umum harga sembako dipandang terjangkau. Namun, 51,4% kalangan pelajar menyebut harga BBM tidak terjangkau.

"Kalangan perempuan itu lebih banyak yang menyatakan sembako kurang terjangkau. Saya kira masuk akal, ini mungkin banyak ibu-ibu," kata Djayadi.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU