> >

Eks Kapolda Jabar Ungkap Hal Ganjil dalam Pembunuhan Berantai Wowon Cs: Ada Korban Balita, Agak Aneh

Kriminal | 21 Januari 2023, 18:44 WIB
Lokasi tempat salah satu pelaku pembunuhan berantai di Cianjur, Wowon Cs. (Sumber: Kompas.com/firman taufiqurrahman)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen (Purn) Anton Charliyan mengungkapkan keanehan dalam kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin, atau yang disebut sebagai Wowon Cs.

Korban yang telah dibunuh Wowon Cs kini sudah mencapai sembilan orang, termasuk seorang anak balita berusia dua tahun bernama Bayu. Kerangkanya ditemukan di pekarangan rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang. 

Selain itu, salah satu korban Wowon Cs yang selamat, Neng Ayu, juga masih berusia lima tahun. Neng Ayu selamat setelah diracun oleh Wowon Cs.

Baca Juga: Fakta Baru Pembunuhan Berantai, Wowon cs Raup Rp1 M dari Penipuan Pesugihan, Korban Ada TKW

Anton mengatakan, adanya korban anak kecil dalam pembunuhan berantai Wowon Cs ini memunculkan keanehan. Apalagi jika dihubungan dengan profesi Duloh yang disebut sebagai dukun dan memiliki kemampuan supranatural.

“Ada hal yang cukup mengejutkan, adanya korban anak 5 tahun dan 2 tahun. Ini agak aneh juga. Kemudian dihubungkan profesi yang bersangkutan sebagai dukun,” kata Anton dalam Kompas Petang, Sabtu (21/1/2023).

Menurutnya, hal-hal yang disebut supranatural pun perlu digali oleh pihak kepolisian untuk menemukan titik terang dalam kasus pembunuhan berantai tersebut. 

Baca Juga: Pengakuan Tetangga Pembunuh Berantai, Tak Sengaja Minum Kopi Racun Mulutnya Berbusa, Untung Selamat

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada tersangka atau korban lainnya. Terkait hal itu, Anton mengusulkan agar polisi dapat mengusutnya dengan mencari informasi orang-orang yang pernah berhubungan dengan tersangka.

Selain itu, polisi juga dapat mencari guru spiritual para pelaku supaya mereka dapat berterus terang.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU