> >

Polisi Ungkap Serial Killer Wowon Cs Bekasi, Kriminolog Sebut Kemungkinan Keluarga Jadi Tumbal

Kriminal | 20 Januari 2023, 20:45 WIB
Pelaku pembunuhan berantai, Wowon, saat ditangkap di rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (17/1/2023). (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus serial killer Wowon Cs membuat kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala angkat bicara. Menurutnya, pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur yang menyasar anggota keluarga itu bukan sekadar ingin menghilangkan saksi.

“Alasannya bukan karena anggota keluarga mengetahui kejahatan, tetapi menjadi tumbal. Tumbal biasanya objek paling dicintai, oleh karena itu, anak bisa menjadi korban,” ujar Adrianus, Jumat (20/1/2023).

Selain itu, ia juga menilai, kasus ini terungkap karena polisi menemukan kejanggalan dalam kasus keracunan, yakni ditemukannya lubang berisi jenazah para korban, sehingga kasus berubah menjadi dugaan pembunuhan. 

Polisi pun mengikuti jejak dan melihat tempat kejadian perkara (TKP) di Bekasi serta bertanya kepada korban yang masih hidup.

Baca Juga: Serial Killer Wowon Cs, Ini Analisis Psikolog Forensik soal Kejiwaan Pelaku

“Akhirnya bisa menangkap tiga orang ini dan terlihat konteks di TKP di Cianjur dan Subang. Jika tidak terungkap, tiga orang ini akan terus bekerja dalam kasus-kasus selanjutnya. Ini blessing in disguise,” ucapnya.

Ia juga menilai, upaya meracuni korban memiliki tempo yang longgar dan dilakukan di rumah sendiri. Artinya, pelaku memiliki waktu untuk berpikir cara terbaik mengakhiri aksinya.

“Mencekik korban supaya cepat meninggal, lalu mencoba mengaburkan dengan minum racun sedikit,” tuturnya.

Adrianus berpendapat, kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur ini bisa memberikan pelajaran kepada masyarakat sekitar untuk lebih proaktif mengawasi lingkungannya. Seperti diketahui, istri Wowon yang menjadi korban pembunuhan berantai di Bekasi baru menempati rumah kontrakan itu selama dua minggu.

“Biasanya warga akan memberikan perhatian lebih kepada pendatang baru dengan memperhatikan gerak-geriknya, langkah proaktif warga bisa menjadi antisipasi,” kata Adrianus.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU