Ahli Psikologi Forensik Sebut Baiquni Wibowo Miliki Tingkat Kepatuhan Tinggi
Hukum | 19 Januari 2023, 15:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli psikologi forensik dari Universitas Indonesia (UI), Nathanael Sumampouw, mengatakan terdakwa obstruction of justice, Baiquni Wibowo memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi atau cenderung di atas rata-rata.
Hal ini disampaikan Nathanael dalam sidang lanjutan obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2023).
Nathanael menyebut tingkat kepatuhan tersebut berdasarkan hasil tes inventory kepatuhan yang dilakukan terhadap Baiquni.
“Secara umum, saya menemukan bahwa yang bersangkutan memang profilnya cenderung di atas rata-rata artinya tingkat kepatuhannya tinggi," kata Nathanael.
Menurut penjelasannya, dalam tes tersebut, Baiquni mendapat skor 16 dari skor maksimal 20.
“Tes tersebut skor maksimal ada 20 dan dia (Baiquni) ada mendapatkan angka 16,” ungkap Nathanael.
"Jadi 16 dari 20, dekat dengan kata sangat patuh sekali, karena skor 20 sangat patuh sekali," kata kuasa hukum Baiquni.
Lebih lanjut kuasa hukum Baiquni menanyakan kepada ahli apakah tingkat kepatuhan dari kliennya tersebut berkaitan dengan relasi antara atasan bawahan di suatu organisasi.
"Dan itu kepatuhan dalam kaitannya hubungan atasan-bawahan dengan organisasi atau bagaimana?" tanya kuasa hukum Baiquni.
Baca Juga: Baiquni Wibowo Ungkap Proses Penyalinan Rekaman CCTV yang Jadi Bukti Kuat Yosua Masih Hidup
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV