> >

Kuat, Ikut Merencanakan Pembunuhan Yosua? | NI LUH

Ni luh | 17 Januari 2023, 09:45 WIB

KOMPASTV - Sosok Kuat Ma’ruf menjadi sorotan dalam sidang pembunuhan Brigadir Yosua. Kuat adalah sopir dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo. Tingkah polah dari satu-satunya sipil terdakwa ini kerap mengundang gelak tawa, diantaranya saat ia mengaku sakit hati lantaran dicap pembohong. Padahal, ia merasa jujur menjawab pertanyaan hakim. 

Dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua, peran Kuat dianggap penting. Kuat hadir di berbagai lokasi krusial. Pertama, di Magelang, lokasi yang disebut pemicu pembunuhan terjadi. Kedua, Kuat ikut Putri naik ke lantai tiga rumah Ferdy Sambo di Jalan Saguling, yang merupakan area privat. Ketiga, di Duren Tiga, lokasi eksekusi Yosua. Kuat diminta Sambo untuk memanggil Yosua dan Ricky. 

Bagaimana sebenarnya sosok Kuat Ma’ruf? Apakah benar ia punya kuasa yang begitu besar? Benarkah ia tidak terlibat dalam perencanaan pembunuhan Brigadir Yosua? Jurnalis Kompas TV, Ni Luh Puspa, mencari jawabannya. 

Pertama, Ni Luh bertemu ahli psikologi forensik, Reni Kusumowardhani, yang melakukan analisis psikologi forensik terhadap Kuat Ma’ruf dan para terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua lainnya. Disebutkan dalam analisis Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR), Kuat memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Namun, Kuat punya minat sosial yang tinggi, ramah, dan humoris. Apakah benar orang dengan kecerdasan di bawah rata-rata cenderung patuh dan menjadi penurut pada perintah atasannya? Apakah minat sosial yang tinggi membuat Kuat sukarela melakukan perbuatan yang termasuk bagian dari perencanaan pembunuhan? 

Kemudian, Ni Luh juga bertemu ahli hukum pidana Universitas Padjadjaran, Prof. Romli Atmasasmita. Seberapa “kuat” peran Kuat dalam kasus ini berdasar kacamata hukum pidana? Apakah Kuat layak didakwa pasal 340 pembunuhan berencana? 

Penulis : Krisna-Aditomo

Sumber : Kompas TV


TERBARU