Kepala Otorita IKN Sebut Tidak akan Ada Ruang untuk Korupsi di Persiapan Pembangunan Ibu Kota
Politik | 14 Januari 2023, 19:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono menyebut segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme akan ditindak secara tegas karena memengaruhi reputasi Otorita IKN sebagai lembaga.
Bahkan ia mengatakan tidak akan ada ruang untuk korupsi di lembaga yang dibentuk guna mempersiapkan pemindahan ibu kota negara itu yang pembangunannya dibiayai oleh investasi.
"Sehingga jika reputasi Otorita IKN tercoreng, maka akan berpengaruh terhadap kepercayaan para investor untuk melakukan investasi di IKN," kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (13/1/2023), saat melantik 10 orang kepala biro dan direktur serta 25 orang dalam jabawan fungsional di Menara Mandiri, Jakarta Selatan.
Selain itu ia juga berpesan kepada para pejabat yang dilantik untuk bekerja keras karena banyak target yang harus dipenuhi oleh Otorita IKN pada 2023, kemudian pejabat dan pegawai di lingkungan Otorita IKN diharapkan bisa menerapkan Komunikasi, Koordinasi, Konsolidasi, Kolaborasi (4K).
Baca Juga: Muskomwil V Apeksi Regional Kalimantan Bahas Topik Penting untuk Ibu Kota Negara
Bambang juga menjelaskan bahwa kemampuan berbahasa Inggris sangat dibutuhkan di IKN mengingat IKN ini adalah Kota untuk Semua atau World City for All.
Sebagai informasi, di tahun ini Otorita IKN ingin meyakinkan semua pihak bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) akan terbangun sesuai visi dan misi yang diamanatkan peraturan perundang-undangan.
"Untuk mencapai target itu, Otorita IKN tidak membutuhkan superman maupun superwoman, tapi superteam," kata Bambang.
Bambang mengingatkan, berpartisipasi dalam pembangunan IKN ini bukan hanya membangun suatu kota, atau membangun fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan sebagainya, melainkan suatu bentuk transformasi cara kerja baru.
Oleh karena itu, dia berharap pejabat yang dilantik dapat selalu terbuka untuk belajar karena kemampuan untuk bekerja secara digital juga sangat dibutuhkan karena di IKN akan dibangun dengan sistem hampir seluruhnya adalah digital.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara