> >

Balas Pernyataan PDIP soal Impor Beras, Ketua NasDem Soroti Menteri ESDM soal Target Lifting Minyak

Politik | 12 Januari 2023, 06:40 WIB
Sugeng Suparwoto, Ketua DPP Partai NasDem menyoroti kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait target lifting minyak yang tidak pernah tercapai. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sugeng Suparwoto, Ketua DPP Partai NasDem menyoroti kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait target lifting minyak yang tidak pernah tercapai.

Sorotan itu disampaikan dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (11/1/2023), sekaligus menanggapi sorotan dari politikus PDIP Eriko Sotarduga tentang impor beras.

“Kalau tadi mengevaluasi, misalnya Komisi IV, saya mau buka Komisi VII (DPR RI), kalau dilihat prestasi, tidak pernah tercapai lifting minyak yang ditetapkan APBN,” tuturnya.

“Menterinya siapa? ESDM, PDI. Tapi kita tidak menjadi alat politik dalam konteks reshuffle, dalam konteks prestasi.”

Menanggapi sorotan itu, Eriko mempersilakan untuk menilai kinerja Menteri ESDM, dan menegaskan bahwa sorotan tentang impor beras tersebut merupakan hasil evaluasi Komisi IV DPR RI.

Baca Juga: Staf Khusus Presiden Beberkan 2 Pertimbangan Reshuffle, Kinerja dan Politis

Monggo, silakan dinilai. Ini kan hasil rapat di Komisi IV, yang ada kesimpulannya, dan itu ada datanya, dan itu kejadian yang terbukti, sahih.”

“Tapi sekali lagi itu keputusan presiden, siapa pun yang mau di-reshuffle. Kalau Komisi VII mau mengevaluasi, silakan saja,” tuturnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berpendapat, perdebatan antara Sugeng dan Eriko merupakan hal yang benar.

“Menurut saya malah apa yang kita lihat dalam perdebatan hari ini, ada PDI Perjuangan yang membuka data Komisi IV versi PDIP, Pak Sugeng sedikit tadi kemudian melontarkan terkait pandangannya mengenai kekurangan Menteri ESDM, yang betul konsep check and ballance itu seperti ini,” urainya.

Yang salah, kata dia, jika selama ini kedua partai atau bahkan semua partai politik tidak melakukan check and balance karena adanya kongkalikong.

“Yang salah jika dua partai ini atau semua partai jangan-jangan mendefinisikan bahwa selama kita kongkalikong dan satu sikap politik, kita enggak usah check and balance.”

Pernyataan Yunarto kembali ditanggapi oleh Eriko dengan mempertanyakan pihak yang membayar Charta Politika dalam melaksakan survei.

“Saya juga mesti meluruskan. Kalau semua kehidupan itu dengan bicara kongkalikong, kita juga mesti tanyakan hasil surveinya siapa yang bayar?” kata Eriko.

Sebelumnya, Eriko Sotarduga, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan, tidak ada hal yang aneh dalam wacana reshuffle kabinet.

Menurutnya reshuffle bukan hanya bisa terjadi berdasarkan pertimbangan kinerja dan politis, tetapi juga soal hukum.

“Kan bisa reshuffle karena soal hukum. Jadi, ada soal kinerja, ada soal politik, dan hukum,” tuturnya dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (11/1/2023).

“Kalau soal kinerja dan dari sudut politik, itu pasti.”

Baca Juga: Jokowi 4 Kali Beri Sinyal "Reshuffle" Kabinet, Posisi Nasdem Makin Dilematis?

Eriko kemudian menjelaskan tentang rencana ekspor beras ke China, namun faktanya justru Indonesia engimpor beras sebanyak 200 ribu ton.

“Pertama, soal kinerja, bayangkan, katanya akan ekspor beras ke China kurang lebih 200 ribu ton, yang ada sekarang impor beras ke Indonesia, baru masuk 200 ribu ton.”

“Andaikan ini terjadi, tidak diantisipasi dengan baik, bayangkan rakyat Indonesia yang akan mengalaminya,” lanjut Eriko.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU