> >

Pengamat Nilai Elektabilitas Prabowo Subianto di Pilpres 2024 Tersandera Koalisi

Rumah pemilu | 8 Januari 2023, 06:40 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berpose untuk media usai mendaftar bersama untuk calon partai politik peserta pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (8/8/2022). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Prabowo Subianto dan Partai Gerindra dinilai berada diposisi sulit dilihat dari hubungan koalisis dengan PKB.

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai Prabowo mesti didampingi oleh wakil dengan elektabilitas yang dapat mendongkrak.

Adi menilai jika Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, akan sulit mendongkrak elektabilitas saat kontestasi Pilpres 2024.

Jika Prabowo tidak mengambil Muhaimin, besar kemungkinan PKB akan mundur dari koalisi. Hal inilah yang menjadi tugas terbesar Gerindra untuk mencari cawapres Prabowo dengan elektabilitas yang mumpuni.

Baca Juga: Ini Alasan Koalisi Gerindra-PKB Belum Deklarasi Pasangan Prabowo-Muhaimin buat Pilpres 2024

"Jadi pekerjaan rumah besar adalah mencari siapa partai politik yang mau bergabung, bisa diusung bersama. Muhaimin mematok harga mati, bagi siapa pun mengajak koalisi, dia disertakan cawapres. PKB sangat mungkin angkat kaki mencari partai politik lain," ujar Adi saat dikonfirmasi, Sabtu (7/1/2023).

Adi menambahkan letak kerumitan antara koalisi Gerindra dan PKB terletak kepada pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024. 

Menurutnya ada sejumlah nama yang dapat menjadi cawapres Prabowo Subianto. Seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Baca Juga: Disinggung soal Cawapres, Prabowo Sebut Bakal Diputuskan Bersama PKB

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU