> >

Nasdem Tegaskan Komitmen Bersama Jokowi hingga 2024: Reshuffle Tak Masalah asal Objektif

Politik | 6 Januari 2023, 06:15 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) dalam peresmian gedung Nasdem Tower di Menteng, Jakarta, Selasa (22/2/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menegaskan komitmen untuk terus bersama Presiden Jokowi hingga masa jabatannya berakhir di 2024.

Seperti yang diketahui, hubungan PDIP dan Nasdem memanas setelah Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta menteri yang berasal dari Nasdem untuk mundur secara gentle

Namun, Nasdem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres di 2024 menilai apa yang diucapkan Djarot tersebut tidak tepat karena masalah menteri adalah hak prerogatif presiden. 

Namun, menurut politikus PDI-P Riezky Aprilia, tidak hanya presiden saja yang bisa mengevaluasi kinerja menteri, tetapi juga DPR. 

"Prinsipnya, salah satu fungsi dari DPR adalah fungsi pengawasan, fungsi legislasi dan fungsi anggaran. Oleh karena itu, beberapa menteri yang menjadi mitra kami, itu pasti perlu dievaluasi," kata Riezky dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Kamis (5/1/2023). 

"Saya mengapresiasi tadi yang disampaikan Pak Hermawi, akan tetapi prinsipnya, user adalah presiden, tapi dalam pengawasan kami," imbuhnya. 

Baca Juga: Djarot ke Menteri dari NasDem: Kalau Memang Gentle Lebih Baik Mengundurkan Diri

 

Menanggapi hal tersebut, Wasekjen Nasdem Hermawi Taslim mengatakan, jika menteri adalah mitra kerja, seharusnya evaluasi yang disampaikan adalah hasil bersama, bukan perorangan. 

"Mitra kerja itu kan, evaluasinya hasil bersama-sama. Tidak bisa hasil evaluasi satu orang, diomongkan ke publik. Komisi itu kan gabungan dari fraksi-fraksi," tutur Hermawi. 

Hermawi juga menilai, pembicaraan soal kinerja menteri mempunyai tendensi tidak murni karena yang disasar hanya orang-orang itu saja. 

"Yang kedua, ini kan yang menjadi pertanyaan kita, kok yang bicara itu-itu saja? Orangnya yang disasar itu-itu saja? Jadi maksud saya, ini tendensi sudah tidak murni. Patut diduga sudah tidak murni," cetusnya. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU