Saat Sekjen NasDem Pilih Pasrah Bila Nanti Terkena Reshuffle oleh Presiden Jokowi
Politik | 5 Januari 2023, 13:28 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengaku pasrah bila akhirnya nanti dirinya dicopot oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rencana reshuffle atau kocok ulang Kabinet Indonesia Maju.
Pria yang juga Sekjen Partai NasDem itu mengatakan, kapasitas dirinya sebagai pembantu presiden, sehingga harus siap menerima setiap keputusan kepala negara.
Baca Juga: Pengamat Prediksi Jokowi Akan Menyisakan 1 Menteri Asal Nasdem Saat Reshuffle
"(Siap untuk direshuffle) secara pribadi apalagi, kita di sini (posisi Menteri) sebagai pembantu presiden. Melaksanakan kebijakan dan arahan Presiden. Itu (reshuffle) sepenuhnya ada di Presiden," kata Johnny seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/1/2023).
Ia menjelaskan, reshuffle itu mutlak merupakan hak prerogatif dari seorang Kepala Negara, dalam hal ini Presiden Jokowi.
"Apa pengaruhnya pendapat yang disampaikan di ruang publik ini untuk keputusan Presiden? Tidak ada, itu sepenuhnya (keputusan reshuffle) kepada Presiden," ucap Johnny.
Presiden Dadakan
Adapun terkait desakan reshuffle para menteri dari Partai NasDem, Johnny meminta tak ada aktor politik yang menjadi presiden dadakan dalam koalisi. Dia meminta semua pihak untuk menyerahkan isu reshuffle sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
"Serahkan itu pada bapak Presiden untuk mengambil keputusan dan kebijakannnya, jangan sampai ada presiden-presiden mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang mencoba berasumsi dirinya sebagai presiden atau mempengaruhi presiden (untuk melakukan reshuffle)," lanjut Jhonny.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemungkinan akan melakukan reshuffle atau kocok ulang Kabinet Indonesia Maju di bulan ini.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com