Panglima TNI Bakal Kunjungi Papua dan Natuna usai Sertijab KSAL, Ini Tujuannya
Sosial | 29 Desember 2022, 00:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut bakal mengunjungi Papua dan Natuna untuk mengecek secara fisik kepulauan paling utara di Provinsi Kepulauan Riau itu. Panglima TNI juga menyatakan akan mendata kebutuhan Papua dan Natuna, serta mempersiapkan strategi yang akan diterapkan di kedua daerah itu.
Hal itu disampaikan Yudo di Dermaga Sunda Pondok Dayung Jakarta Utara, Rabu (28/12/2022).
Namun, ia tak menyebut secara pasti waktu kunjungan ke Papua dan Natuna.
Panglima TNI mengatakan, pihaknya masih akan menyelesaikan proses serah terima jabatan (sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dengan Laksamana Muhammad Ali.
Rencananya, sertijab tersebut akan digelar di Mabesal Cilangkap Jakarta Timur pada Kamis (29/12).
"Nanti kan masih ada waktu, kan kita selesaikan dulu serah terima dengan KSAL. Setelah serah terima semuanya, nanti akan fokus dengan tugas-tugas sebagai Panglima TNI," kata dia, dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Sosok KSAL Baru Muhammad Ali, Ikuti Jejak Yudo Margono Sama-sama Jebolan Pangkogabwilhan 1
"Besok kita serah terima, setelah serah terima kita akan mulai start, kita sudah merencanakan semuanya. Nanti datang ke sana termasuk datang juga ke Natuna. Kita cek secara fisik, apa kebutuhannya, strategi apa yang harus kita laksanakan," sambung dia.
Demi melaksanakan misinya, tambah Yudo, ia akan didampingi oleh perwakilan pemerintah daerah, personel TNI dan Polri yang bertugas di sana dalam kunjungannya kelak.
Ia mengatakan, untuk melaksanakan sesuatu tidak bisa dilakukan dengan menerka-nerka.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Laksdya Muhammad Ali jadi KSAL Pengganti Laksamana Yudo Margono
Meski mengaku sedikit banyak mengetahui soal Papua dan Natuna, namun menurut Yudo, akan lebih baik bila dirinya langsung terjun ke daerah tersebut.
"Daerah di Papua ya operasi untuk teritorial, bukan operasi tempur tapi operasi teritorial yang menyangkut infonya, dengan minimnya guru maupun minimnya tenaga kesehatan," kata Yudo.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Tribunnews.com