> >

Demokrat: Presiden Jokowi Mesti Berhati-hati Dalam Reshuffle Kabinet

Politik | 26 Desember 2022, 16:39 WIB
Pelantikan enam menteri baru hasil reshuffle di Istana Negara, Rabu (23/12/2020). (Sumber: Tangkapan layar Youtube KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Juru bicara (jubir) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengimbau kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar berhati-hati dalam memutuskan melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju. 

Ia menyebut, setiap kebijakan reshuffle tersebut terselip harapan besar dari rakyat agar kinerja pemerintah bisa lebih baik lagi ke depannya. 

Baca Juga: Pengamat dari UIN: Jokowi Hampir Pasti akan Reshuffle Menteri dari Nasdem

"Beliau (Presiden Jokowi) sebaiknya sangat berhati-hati jika memang benar akan melakukan reshuffle. Ada harapan besar rakyat di dalamnya jika benar Presiden Jokowi mau melakukan reshuffle," kata Herzaky kepada wartawan, Senin (26/12/2022).

Menurut dia, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Oleh sebab itu, yang mengetahui kebutuhannya di kabinet dan kebutuhan pemerintahannya seperti apa. 

"Apakah memang perlu ada reshuffle atau tidak. Siapa yang perlu direshuffle dan kapan harus direshuffle." 

"Penilaian kinerja tiap menterinya juga yang tahu beliau sendiri. Mana yang masih perlu diakselerasi, mana yang sudah sesuai dengan harapan beliau, dan mana yang harus diganti pejabatnya untuk memperbaiki kinerjanya," ujarnya.

Ia berharap agar reshuffle nanti bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan langkah politis semata, yang tak berdampak bagi nasib rakyat banyak yang kesusahan sejak pandemi.

"Presiden Jokowi dan rakyat, kalau malah menterinya tidak fokus bekerja memperbaiki kondisi negeri kita yang sedang berat ini," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh ihwal adanya dorongan dari PDIP agar dua menteri asal Partai Nasdem dievaluasi. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU