> >

Bantah Luhut, Pukat UGM Sebut Hanya Investor Busuk yang Takut RI Banyak OTT Koruptor

Politik | 21 Desember 2022, 15:29 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dibantah soal OTT KPK Bikin lari investor (Sumber: KOMPAS)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang sering terjadi di Indonesia bakal bikin lari investor dinilai salah besar. 

Hal itu diungkapkan Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat UGM), Zainal Arifin Mochtar yang membantah pernyataan Luhut soal investor takut imbas OTT yang sering dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Menurut Zainal, bagi investor yang benar-benar ingin berinvestasi, justru iklim pemberantasan korupsi yang tegak membuat ekonomi bagus. 

"Saya kira nggak ada (investor lari). Saya kira bakal bagus saja soal ekonomi," kata Zainal kepada KOMPAS.TV, Rabu (22/23/2022). 

Baca Juga: Ketika Luhut Dibela Mahfud MD: Tidak Salah Dong, Daripada Kita Selalu Dikagetkan OTT

Zainal lantas menyebut, OTT sebagai bagian dari penegakan korupsi bagus bagi investor, kecuali bagi investor yang busuk bakal ketakutan karena iklim penegakan korupsi. 

"Tentu investor senang pemberantasan korupsi. Investor busuk itu yang nggak suka OTT, bakal menarik diri," tambahnya. 

Ketika ditanya soal bagaimana seharusnya pejabat negara berbicara soal korupsi, Zainal hanya menjawab sesederhana tidak boleh korupsi dan pemahaman pemberantasan korupsi harus jelas. 

"Jangan korupsi, sesederhana itu. Mau sistemnya online kalau mereka tetap berperilaku korupsi ya tetap terjadi," paparnya.

Baca Juga: Tanggapi Luhut, Pukat UGM: OTT Itu Monumen Menakutkan untuk Koruptor, Dia Keliru Pemahaman

Maka dari itu, kata Zainal, OTT harus tetap dilakukan sebagai salah satu upaya penegakan hukum terakit korupsi.

"OTT tetap harus dilakukan. Dan OTT ini embuat ada daya menakutkan. Orang jadi khawatir didengar, dintip. Ini Bagus. Rasa khawatir ini, menjadikan orang lebih berhati-hati," tutupnya. 

Baca Juga: Jawab Luhut, KPK Beber Bukti OTT Berhasil: Salah Satunya Penangkapan Rektor Unila Karomani

Sebelumya seperti diberitakan, Juru bicara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, klarifikasi pernyataan soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) dinilai bikin jelek pemerintah di publik internasional. 

Menurut Jodi, konteks pernyataan Luhut Pandjaitan soal OTT itu terkait dengan upaya perbaikan sistem pemberantasan korupsi di Indonesia. 

"Pak Luhut bicara konteksnya adalah mendorong upaya pencegahan dan perbaikan sistem," kata Jodi kepada KOMPAS.TV, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: KPK Jawab Luhut soal OTT Bikin RI Jelek: Pemberantasan Korupsi Tidak Hanya Fokus Penindakan Saja

Adapun pernyataan Luhut Pandjaitan itu terjadi saat memberikan pidato di Launching Stranas PK Tahun 2023-2024, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (20/12).

Dalam kritiknya tersebut, Luhut menyoroti KPK yang dianggapnya terlalu banyak melakukan operasi tangkap tangan atau OTT.

Karena itu, Luhut meminta agar OTT yang dilakukan KPK tidak perlu terlalu sering. Sebab, menurutnya, akan membuat citra negara Indonesia jelek di mancanegara.

"Kita tidak usah bicara tinggi-tinggi. OTT-OTT itu kan tidak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," kata Luhut saat memberikan pidato di Launching Stranas PK Tahun 2023-2024, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (20/12).

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU