Hasil Tes Poligraf Indikasikan Kuat Ma'ruf Berbohong, Kompolnas: Dia Harus Bergantung kepada Tuannya
Hukum | 15 Desember 2022, 21:17 WIBSementara itu, terkait tes poligraf, Benny menyebut bahwa alat pendeteksi kebohongan tersebut sudah teruji, baik di Indonesia maupun di negara lain.
"Bahkan metode yang digunakan ini, juga digunakan oleh Asosiasi Poligraf di Amerika Serikat," ucapnya.
Dia pun menyebut tes poligraf mampu mendeteksi apakah seseorang menyampaikan kejujuran atau kebohongan, dengan keakuratan mencapai 93 persen.
"Kemudian juga dinyatakan akurasinya 93 persen," kata Benny.
"Bahan ini menjadi bahan pertimbangan hakim, ditambah hasil pengujiannya ketika persidangan berlangsung. Dalam hal ini yakni saksi dan saksi ahli."
Diberitakan sebelumnya, ahli poligraf Aji Fibriyanto menyebut pemeriksaan terhadap Kuat Ma'ruf dengan tes poligraf dilakukan dua kali dengan isu yang berbeda.
Hasilnya, menunjukkan dua hasil yang berbeda yakni terindikasi bohong dan jujur.
Keterangan itu disampaikan Aji dalam sidang untuk lima terdakwa pembunuhan berencana Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).
Aji mengatakan, terdakwa Kuat Ma'ruf memberikan jawaban bohong saat ditanya tentang penembakan yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Yosua.
“Jawabannya saudara Kuat tidak, hasilnya berbohong,” kata Aji.
Sementara Kuat diindikasikan memberikan jawaban jujur terkait pengakuannya yang tidak memergoki pemerkosaan yang diklaim Putri Candrawathi dilakukan Yosua.
"Untuk saudara Kuat, pertanyaan relevannya adalah, 'Apakah kamu memergoki persetubuhan Ibu Putri dengan Yosua?' (jawabannya) Tidak, (hasilnya) jujur,” ucap Aji Fibriyanto.
Baca Juga: Ahli Poligraf: Putri Candrawathi Raih Skor Indikasi Bohong Tertinggi, Disusul Ferdy Sambo dan Kuat
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV