> >

Nomor Urut 1 di Pemilu 2024, PKB Partai Era Reformasi yang Didirikan Para Kiai NU

Rumah pemilu | 15 Desember 2022, 13:47 WIB

 

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Sumber: pkb.id)

JAKARTA, KOMPAS TV - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan 17 partai politik (parpol) sebagai peserta Pemilu 2024. Seluruh parpol tersebut juga telah mendapatkan nomor urut pada pesta demokrasi nanti. 

Berdasarkan hasil rapat pleno KPU RI pada Rabu (14/12/2022), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ditetapkan menggunakan nomor urut satu, sama seperti yang dipakai pada Pemilu 2019 lalu. 

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku bangga partainya bisa kembali menggunakan nomor urut satu. 

Baca Juga: PKB Pakai Nomor Urut 1, Cak Imin: Artinya Siap Jadi Nomor Satu di 2024

Ia mengatakan, dinamika politik pada pesta demokrasi nanti akan amat dinamis, sehingga persaingan antar parpol kian ketat. 

”Nomor urut tetap, nomor satu karena kaos-kaos yang kita pakai ini nomor satu. Persaingan pasti ketat,” kata Cak Imin di Jakarta, Rabu (14/12/2022). 

Ia mengaku optimis PKB bisa meraih kemenangan pada Pemilu 2024 mendatang dan bisa menjadi Presiden. 

”2024 kita dapat (yakin) presiden dan 100 kursi DPR RI,” ujarnya. 

Lantas, bagaimana sejarah berdirinya PKB hingga parpol tersebut masih eksis hingga saat ini? Berikut ulasannya yang dikutip dari laman pkb.id, Kamis (15/12/2022). 

Sejarah Pendirian

Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto lengser akibat desakan arus reformasi yang kuat, mulai yang mengalir dari diskusi terbatas, unjuk rasa, unjuk keprihatinan, sampai istighosah, dan lain sebagainya.

 

Peristiwa ini menandai lahirnya era baru di Indonesia, yang kemudian disebut Era Reformasi. Sehari setelah peristiwa bersejarah itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai kebanjiran usulan dari warga NU di seluruh pelosok Tanah Air.

Usulan yang masuk ke PBNU sangat beragam, ada yang hanya mengusulkan agar PBNU membentuk parpol, ada yang mengusulkan nama parpol. 

Tercatat ada 39 nama parpol yang diusulkan. Nama terbanyak yang diusulkan adalah Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa.

Ada juga yang mengusulkan lambang parpol. Unsur-unsur yang terbanyak diusulkan untuk lambang parpol adalah gambar bumi, bintang sembilan, dan warna hijau. 

Ada yang mengusulkan bentuk hubungan dengan NU, ada yang mengusulkan visi dan misi parpol, AD/ART parpol, nama-nama untuk menjadi pengurus parpol, ada juga yang mengusulkan semuanya.

Di antara usulan yang paling lengkap berasal dari Lajnah Sebelas Rembang yang diketuai KH M Cholil Bisri dan PWNU Jawa Barat. 

Baca Juga: NU Tarik Batas Tegas dengan Semua Parpol Termasuk PKB

Dalam menyikapi usulan yang masuk dari masyarakat Nahdliyin, PBNU menanggapinya secara hati-hati. 

Hal ini didasarkan pada adanya kenyataan bahwa hasil Muktamar NU ke-27 di Situbondo yang menetapkan bahwa secara organisatoris NU tidak terkait dengan parpol manapun dan tidak melakukan kegiatan politik praktis.

Namun demikian, sikap yang ditunjukkan PBNU belum memuaskan keinginan warga NU. 

Banyak pihak dan kalangan NU dengan tidak sabar bahkan langsung menyatakan berdirinya parpol untuk mewadahi aspirasi politik warga NU setempat. 

Di antara yang sudah mendeklarasikan sebuah parpol adalah Partai Bintang Sembilan di Purwokerto dan Partai Kebangkitan Umat (Perkanu) di Cirebon.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU