Pakar Mikro Ekspresi Ungkap 4 Perubahan Ferdy Sambo saat Beri Keterangan Penembakan dan Pelecehan
Hukum | 7 Desember 2022, 23:30 WIBIa menjelaskan hakim punya cara sendiri untuk menilai apakah keterangan yang diberikan saksi benar atau rekayasa. Teknik yang umumnya dipakai dalam menguji keterangan yakni criteria based content analysis.
Dalam metode ini, sambung Monica, ada 19 kriteria yang dipakai sebagai asesmen validitas pernyataan.
Seperti konsistensi, bahasa spontan, detail informasi yang disampaikan cukup hingga interaksi waktu antara keterangan saksi dengan saksi lain.
"Jadi ketika tidak melihat ini maka hakim mudah mengatakan ini tidak cukup akurat, atau kredibel untuk dilanjutkan lagi. Artinya bisa diambil kesimpulan awal bahwa informasi yang disampaikan tidak cukup kredibel," ujarnya.
Baca Juga: Begini Cara Ferdy Sambo Jawab Pertanyaan Para Jaksa Soal Senjata yang Dijadikan Bukti
Ketiga saat Ferdy Sambo memberikan penjelasan terkait peristiwa dugaan pelecehan seksual di Magelang.
Menurut Monica secara umum konteks pelecehan seksual merupakan memori episodik yang penting dan bisa menjelaskan secara detail.
Meski memori penting tersebut tidak bisa dijelaskan secara detail, namun ekspresi yang penuh muatan emosi dapat memberikan gambaran bahwa peristiwa tersebut benar terjadi.
"Ternyata ini tidak terlihat dari Pak Sambo, sehingga dia mencoba mengalihkan isunya tidak lagi kepada pelecehan seksual. Ekspresi yang ditunjukkan adalah jangan masuk ke memori episodik ini tetapi bergeser ke yang lain," ujarnya.
Baca Juga: Di Hadapan Majelis Hakim, Ferdy Sambo Sebut Istrinya Menyampaikan Diperkosa Yosua!
Terakhir Monica menilai ada perubahan psikologis saat Ferdy Sambo menjelaskan terkait barang bukti senjata yang dipakai Eliezer dan Sambo untuk menembak dinding guna menutupi peristiwa pembunuhan Brigadir J.
Menurutnya Sambo terlihat percaya diri. Hal ini dapat terbaca dari perubahan keadaan pikiran Sambo dari sebelumnya memberi keterangan dengan posisi duduk dengan nyaman kemudian beralih harus memperagakan dan mengingat sesuatu.
"Ketika seseorang duduk itu emosinya lebih turun, tapi melakukan sesuatu ada percaya diri karena ada perubahan dari psikologis," ujar Monica.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV