12 Ribu Anak di Bawah 14 Tahun Terinfeksi HIV, Apa Saja Gejala HIV pada Anak?
Kesehatan | 29 November 2022, 22:01 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa terdapat 12.553 anak di bawah usia 14 tahun yang terinfeksi HIV di Indonesia. Jumlah ini didapat dari data yang dikumpulkan sejak 2020 hingga September 2022.
"Kalau dilihat jumlahnya, usia kurang dari empat tahun itu lebih dominan pada anak dengan HIV. Dan kalau dilihat dari total, itu ada sekitar 12.533 anak usia 14 tahun ke bawah yang diketahui status HIV-nya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi dikutip Kompas.com, Selasa (29/11/2022).
Imran menambahkan, kebanyakan kasus HIV pada anak berasal dari penularan dari orang tua. Ia menyebut temuan infeksi HIV pada anak ini menjadi pengingat bahwa orang tua perlu mendapatkan akses pengetahuan dan layanan kesehatan untuk anak.
Baca Juga: Medium Penyebaran HIV/AIDS Berubah, Dulu Lewat Jarum Suntik, Kini Aktivitas Seksual Berisiko
HIV sendiri merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. Infeksi virus ini dapat menimbulkan sejumlah gejala pada anak, apa saja?
Gejala HIV pada anak
Gejala HIV pada anak-anak dapat berbeda tergantung usia anak dan progresi virus. Melansir Kompas.com, pada anak berusia kurang dari setahun, gejala yang dapat muncul sebagai berikut.
- Perkembangan fisik yang tertunda
- Penambahan berat badan dan pertumbuhan tulang yang tidak memadai
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Diare intermiten
- Perut bengkak infeksi jamur di mulut yang disebut oral thrush
- Radang paru-paru
Sementara itu, pada anak yang berusia satu tahun lebih, gejala yang dapat muncul dikategorikan sebagai gejala ringan, sedang, dan berat.
Gejala ringan HIV pada anak
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kelenjar ludah bengkak
- Ruam gatal
- Infeksi telinga atau sinus yang konstan atau berulang
- Pembengkakan perut
Gejala sedang HIV pada anak
- Peradangan dan pembengkakan jaringan paru-paru
- Diare yang konstan atau berulang sariawan mulut yang berlangsung lebih dari 2 bulan
- Radang hati
- Penyakit ginjal
- Demam yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Cacar air yang rumit
Gejala berat HIV pada anak
- Dua infeksi bakteri serius dalam kurun 1 tahun
- Radang otak
- Infeksi jamur di paru-paru atau saluran pencernaan
- Pneumocystis jiroveci pneumonia, jenis pneumonia yang umum pada orang dengan HIV
- Tumor
Mengapa anak bisa terinfeksi HIV?
Melansir laman resmi RSUP dr. Sardjito, sekitar 95% kasus HIV pada anak ditularkan oleh ibu. Virus HIV dapat menular dari ibu hamil kepada janin, kepada bayi saat persalinan, juga kepada bayi melalui air susu ibu (ASI).
Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi rentannya penularan HIV dari ibu kepada anak. Faktor-faktor yang memengaruhi penularan HIV ke anak antara lain adalah.
- Ibu mengalami infeksi HIV derajat 3 atau 4
- Jumlah sel CD4 ibu rendah
- Jumlah virus pada ibu tinggi
- Infeksi akut pada ibu selama kehamilan
- Penyakit malaria
- Tuberkulosis
- Kelahiran prematur
- Ibu hamil dengan infeksi ikutan sifilis
- Pemberian makanan campuran, misalnya ASI ditambah susu formula
Baca Juga: Keji! Seorang Anak 12 Tahun Mendapat Kekerasan Seksual Berulang hingga Terinfeksi HIV
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Kompas.com