Banyak Orang Rekam hingga Selfie Sambil Tertawa, Relawan Gempa Cianjur: Ini Bukan Wisata Bencana
Update | 25 November 2022, 07:24 WIBCIANJUR, KOMPAS.TV - Relawan gempa Cianjur kesal dengan tindakan sejumlah orang yang merekam video, memotret, dan bahkan berswafoto (selfie) di lokasi terdampak gempa, sehingga menghambat penanganan bencana.
"Sejak hari pertama banyak orang-orang yang melintas berhenti buat memvideokan kondisi di sini bahkan berswafoto sambil ketawa-ketawa dari dalam mobil. Malah ada yang turun mau melihat jenazah yang belum dikuburkan hanya untuk foto-foto," ujar Leka, Koordinator Posko Bencana di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022) dilansir dari Tribunjabar.
Selain tak etis, ujar Leka, ulah mereka juga sangat mengganggu upaya evakuasi dan distribusi bantuan.
"Jadi terhambat, bantuan tidak masuk ke desa terdampak. Di sini banyak yang belum mendapat bantuan pada hari pertama dan kedua pascabencana gempa. Baru di hari keempat, pendistribusian bantuan terpenuhi," kata Leka.
Tampak tulisan berbunyi “INI BUKAN WISATA BENCANA” pada sebuah kardus yang dipasang pada tiang bambu di pinggir jalan Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat.
Eka, salah satu relawan yang membantu korban gempa Cianjur, mengaku pihaknya yang memasang tulisan tersebut karena melihat banyak orang datang hanya untuk melihat-lihat.
“Sebenarnya tim kita yang pasang tulisan ini karena kita nggak tahu ya orang yang betul-betul berdonasi atau sekadar mencari nambah follower atau apa, kita nggak paham tujuan mereka,” kata Eka, Kamis (24/11/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Jumat Pagi, BMKG Sebut Sudah Dua Kali Gempa Susulan Dirasakan di Cianjur dan Sekitarnya
Senada, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengatakan banyak lokasi yang terdampak gempa di Cianjur jadi sulit untuk dilalui karena banyak warga yang berbondong-bondong datang ke lokasi bencana.
"Ini bencananya, lokasinya 15 kecamatan, banyak jalannya kecil-kecil, tempatnya terpencil, sehingga kalau masyarakat datang sendiri berbondong-bondong ke sana, tentu saja ini membuat jalanan macet, membuat program-program dan kegiatan penanganan pengungsi, pendistribusian logistik, ini terhambat," ujarnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Tribunnews