Sering Marah-Marah Tak Hanya Dapat Memicu Darah Tinggi, Bisa Merembet ke Stroke hingga Penuaan Dini
Kesehatan | 24 November 2022, 17:11 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Marah merupakan bagian dari emosi yang normal dimiliki seseorang. Namun, terlalu sering marah bisa berdampak pada kesehatan.
Dikutip dari laman gramedia.com, emosi diartikan sebagai reaksi terhadap situasi tertentu yang dilakukan oleh tubuh. Secara keseluruhan, emosi digolongkan dalam dua golongan, yaitu emosi positif dan emosi negatif.
Emosi positif ini seperti perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta. Berbanding terbalik dengan emosi negatif, yang seperti perasaan takut, sedih, cemas, dan marah.
Berkaitan dengan emosi marah, dr. Nurul Afifah dalam buku karyanya Don’t Be Angry Mom (2019), menyatakan, marah yang berlebihan adalah sesuatu yang merusak, termasuk kondisi kesehatan, seperti dilansir Kompas.com.
Lebih jelasnya, kebiasaaan marah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi lantaran jantung dituntut bekerja ekstra ketika Anda marah.
Organ vital ini jadi memompa darah lebih kuat, sehingga darah mengalir lebih banyak setiap detiknya ketimbang dalam keadaan normal.
Saat marah, pembuluh darah juga akan kehilangan kelenturan dan berubah menjadi kaku. Akibatnya, pembuluh darah tidak dapat mengembang saat jantung memompa darah melalui arteri.
Kondisi saat peredaran darah berlebih ditambah pembuluh darah kaku itulah yang menyebabkan tekanan darah meningkat.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Daun Seledri Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Ini Caranya
Sayangnya, sering marah tidak hanya menyebabkan darah tinggi. Founder @bundatalk tersebut juga menyebutkan kebiasaan marah juga bisa menimbulkan delapan masalah kesehatan lain yang paling sering dijumpai.
1. Sakit mag
Nurul Afifah membeberkan, orang yang marah dan stres akan lebih sensitif dengan jumlah asam lambung di perut dan biasanya akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian ulu hati.
2. Gangguan kecemasan
Orang yang mudah marah biasanya juga gampang cemas, termasuk dalam hal-hal yang sepele. Mereka juga cenderung tertarik membesar-besarkan suatu masalah. Akibatnya, kecemasan yang dirasakan itu menganggu aktivitas lain.
3. Penuaan dini
Rasa marah juga bisa menegangkan otot-otot di wajah sehingga mengakibatkan keriput. Selain itu, Nurul Afifah mengatakan, tersebarnya hormon kortisol dapat menyebabkan berkurangnya produksi kolagen pada kulit.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV