Derita Korban Gempa Cianjur saat Malam Tiba: Penerangan Terbatas, Nyamuk Berkecamuk
Peristiwa | 24 November 2022, 06:11 WIBCIANJUR, KOMPAS.TV - Ayung, seorang penyintas gempa Cianjur di lokasi pengungsian di Kampung Babakan Imbangan, Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang, harus bertahan di tengah kondisi gelap gulita ketika malam datang.
Ayung tidak sendiri. Banyak para korban gempa Cianjur lainnya juga harus bertahan dalam kegelapan saat malam tiba, karena pasokan listrik terbatas.
"Saya masih alami tanpa penerangan. Padahal punya anak kecil, cuma ada baterai lampu terangnya segini, saya mohon bantuannya," ujar Ayung di lokasi pengungsian, Rabu (23/malam).
Ayung mengatakan, kondisi makin parah saat turun hujan yang membuat lingkungannya menjadi banyak lalat dan nyamuk.
Dia mengatakan bantuan makanan memang sudah terpenuhi.
Hanya saja, kata dia, kebutuhan pasokan listrik dan penerangan untuk jalanan masih susah, terlebih untuk berjalan mencari makan malam untuk keluarga.
"Ada 25-30 orang yang mengungsi, ada yang keluar cari makan," ujar dia.
Baca Juga: Kisah Bocah 7 Tahun Bertahan 3 Hari di Reruntuhan Rumah yang Tertahan Lemari saat Gempa Cianjur
Alasan Ayung beserta keluarga lainnya masih bertahan mengungsi dengan tenda mandiri, karena sudah merasa nyaman.
Dirinya berharap penerangan segera masuk untuk kampungnya, serta berbagai jenis bantuan lainnya.
Pengungsi di sekitar Kampung Babakan Imbangan juga di antaranya adalah balita dan anak-anak kecil.
Masyarakat sekitar juga memanfaatkan lampu petromaks untuk penerangan.
Baca Juga: [FULL] BNPB Ungkap Perkembangan Dampak Gempa Cianjur: Korban Jiwa 271, Rumah Rusak 56 Ribu
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara