Polisi Jawab Spekulasi Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres karena Puasa sampai Meninggal
Hukum | 24 November 2022, 05:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus satu keluarga yang tewas misterius di Perumahan Citra Garden 1 Extension Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri.
Polisi hingga kini belum dapat menyimpulkan penyebab kematian empat orang yang terdiri atas suami, istri, anak dan ipar tersebut.
Baca Juga: 3 Keanehan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Hidup Mati Bersama Mayat hingga Jual Isi Rumah
Namun demikian, sejumlah spekulasi bermunculan ke publik mengenai penyebab tewasnya satu keluarga itu.
Mulai dari dikatakan menganut paham tertentu hingga yang terbaru, yaitu publik menduga satu keluarga itu mengikuti kegiatan voluntarily stopping eating and drinking (VSED) atau sengaja menghentikan makan dan minum atau puasa sampai meninggal dunia.
Dugaan satu keluarga di Kalideres melakukan kegiatan puasa hingga meninggal dunia itu muncul dalam perbincangan di media sosial.
Terlebih, hasil autopsi menyatakan kondisi lambung keempat korban sudah lama tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman. Polisi bahkan tidak menemukan persediaan makanan di rumah korban.
Baca Juga: Saksi Mata Tahu Pemilik Rumah di Kalideres Sudah Jadi Mayat Sejak Mei, tapi Diminta Jangan Lapor
"Salah satu teori kasus Rumah Kalideres itu Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED), puasa sampai mati," tulis akun Twitter @HabisNontonFilm seperti dikutip, Rabu (23/11/2022).
Menanggapi dugaan tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi lantas angkat bicara.
Menurut Kombes Hengki, saat ini pihak kepolisian masih meneliti soal dugaan apa pun, termasuk soal penyebab dan motif kematian satu keluarga tersebut.
"Masih dalam penelitian. Ini kan ada dua, penyebab kematian dan motif," kata Kombes Hengki pada Rabu (23/11/2022).
Baca Juga: Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres, Anak Setia Beri Susu hingga Sisir Ibunya yang Sudah Jadi Mayat
Lebih lanjut, Hengki tak mau berspekulasi terkait penyebab kematian satu keluarga tersebut. Sebab, kata dia, semuanya hingga kini masih diteliti oleh penyidik.
"Motif sedang didalami sama-sama bersama psikologi forensik. Sekarang sedang diautopsi psikologi secara komprehensif," ujar Hengki.
Adapun Kasus penemuan satu keluarga meninggal dunia itu terungkap ke publik ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis, 10 November 2022, sekitar pukul 18.00 WIB.
Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres soal temuan bau busuk itu. Selanjutnya bersama polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.
Baca Juga: Selain Mobil, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Juga Jual TV, Kulkas, hingga Blender
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat berstatus suami, istri, anak dan ipar. Mereka ditemukan di tiga ruangan berbeda.
Rinciannya, korban Rudyanto Gunawan (71) ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.
Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.
Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.
Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.
Baca Juga: Mantan Ketua RT Ungkap Perilaku Keluarga Kalideres, Tak Urus Orang Tua Sakit Sampai Meninggal
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV