Saat Korban Tragedi Kanjuruhan Mengaku Kecewa dengan Bareskrim, Pilih Pulang ke Malang
Peristiwa | 22 November 2022, 20:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengaku kecewa lantaran tidak semua laporan mereka diterima oleh Bareskrim Polri. Padahal, mereka sudah jauh-jauh datang langsung ke Jakarta dari Malang.
Kekecewaan itu diungkap pengacara para korban yang tergabung dalam Tim Gabungan Aremania (TGA) Tragedi Kanjuruhan, Anjar Nawan Yusky.
Menurut Anjar, saat ini, para korban pulang ke Malang dengan kekecewaan, sebab justru laporan di Bareskrim Polri dinilai gagal.
Padahal, di lembaga lain, seperti di Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri, Komisi Nasional hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sampai Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), laporan mereka justru dinilai lebih berhasil.
"Betul ada kekecewaan, terakhir pelayanan di Bareskrim yang berbelit dan berlarut-larut. Mulai Jumat lho kami urusan di Bareskrim. Padahal cuma mau buat laporan polisi," papar Anjar saat dihubungi KOMPAS.TV, Selasa (22/11/2022).
Meski begitu, kata dia, para korban Tragedi Kanjuruhan tetap semangat mengawal kasus Tragedi Kanjuruhan demi menuntut keadilan.
"Sejauh yang saya lihat, mereka tetap semangat, banyak progres selama di Jakarta," katanya.
"Ada pengaduan ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), ada permohonan perlindungan dan rencana pengajuan restitusi melalui LPSK, ada pengaduan ke Divpropam Mabes (Polri) mengenai pelanggaran SOP tembakan gas air mata di Kanjuruhan," paparnya.
"Sayangnya, minus LP di Bareskrim aja yang belum cukup memuaskan," imbuhnya merujuk Laporan Polisi yang dilakukan para kliennya ke Bareskrim Polri.
Baca Juga: Laporan Ditolak Bareskrim, Pengacara Sebut Jenderal Polisi PHP Korban Tragedi Kanjuruhan
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV