Suwarto, Pulasara 115 Jenazah Covid-19, Kini Bantu Pungut Sampah di Muktamar Muhammadiyah
Muktamar muhammadiyah | 19 November 2022, 12:59 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Suwarto, warga Madiun, Jawa Timur nampak cekatan memungut sampah di tengah lautan penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/11/2022).
Suwarto terlihat mengenakan seragam lengkap Hizbul Wathan, gerakan kepanduan dibawah Muhammadiyah.
Kantong plastik hitam yang sudah penuh sampah dia angkut ke tepi. Tak ada raut lelah di wajah lelaki yang kini sudah 58 tahun itu.
"Ini inisiatif saya. Karena Islam mengajarkan kebersihan dan kerapihan," katanya saat berbincang dengan jurnalis KOMPAS.TV Iman Firdaus di luar stadion, Sabtu (19/11).
Baca Juga: Jokowi: karena Respek, Saya Pulang Duluan dari Bangkok untuk Buka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah
Suwarto sengaja datang dari Madiun, Jawa Timur, untuk turut bantu menyukseskan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, meski dengan cara membantu memungut sampah di sekitar lokasi acara.
Memungut sampah bukan perkara sulit baginya. Bahkan ketika Covid-19 menggila, Suwarto pernah memulasara 115 jenazah di RS Siti Aisyah Madiun.
"Alhamdulillah, saya tidak kena," katanya. Meski isteri dan menantunya turut terpapar virus.
Suwarto memang ikut bertugas sebagai tenaga rohani di rumah sakit tersebut. Tugasnya memandikan, mengkafani hingga menguburkan.
Pada saat yang bersamaan, dia juga sebagai tenaga pengajar SMP di Sekolah Muhammadiyah Madiun.
Sikapnya yang suka pada kebersihan, diajarkan dari gurunya di sekolah Muhammadiyah.
"Guru saya itu, meja saja bahkan diusap pakai tangan untuk melihat ada debu atau tidak, " kenang nya.
Baca Juga: Tak Bisa Masuk Stadion Manahan, Ribuan Penggembira Muktamar Muhammadiyah Asyik Nonton di Layar Lebar
Ajaran itu dia bawa hingga saat ini. "Karena Rasullullah juga suka kebersihan, " ujarnya.
Diketahui, ratusan ribu anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah yang datang dari penjuru negeri memadati Stadion Manahan Solo pagi hari tadi untuk menyaksikan pembukaan Muktamar ke-48.
Namun karena keterbatasan kuota masuk ke Stadion Manahan, tak sedikit warga Muhammadiyah dan Aisyiyah yang tidak masuk.
Kendati demikian, mereka tetap bisa menikmati acara pembukaan Muktamar ke-48 dengan bantuan layar lebar yang dipasang di beberapa titik di luar Stadion Manahan.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV