Federasi KontraS Sebut Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Diintimidasi saat Hendak ke Jakarta
Peristiwa | 17 November 2022, 21:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Federasi KontraS Andy Irfan menyebut keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengalami intimidasi saat hendak berangkat ke Jakarta dari Malang, Jawa Timur.
Andy mengatakan, memang tidak ada intimidasi dalam bentuk kekerasan fisik. Namun intimidasi persuasi dilakukan secara intensif kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Intimidasi tersebut, kata dia, dilakukan oleh kepolisian yang meminta pihak keluarga tidak pergi ke Jakarta.
Baca Juga: Tuntut Keadilan, Aremania Kirim 500 "Surat Asa Keadilan" kepada Jokowi via Kantor Pos
Walau tidak ada bentuk intimidasi secara fisik, Andy menyebut secara psikologis keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sudah sangat jatuh.
"Tidak secara langsung ya, tidak secara langsung begitu, kalau kekerasan memang tidak ada, misalnya hari ini ketika teman-teman akan datang ke Jakarta itu banyak intimidasi dari kepolisian, pada intinya meminta agar teman-teman tidak ke Jakarta, secara psikologi itu bagi korbannya sudah mengalami penderitaan luar biasa," papar Andy di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (17/11/2022), seperti dilaporkan jurnalis KOMPAS TV, Taufik Riyadi dan Janivan Prapta.
Baca Juga: 500 Surat Dikirim Aremania ke Presiden Jokowi, Minta Pengusutan Tuntas Tragedi Kanjuruhan
"Tidak ada bicara kalimat bentuk larangan, atau apa gitu, didapat upaya-upaya persuasif, tetapi ketika itu dilakukan sangat intensif akan termaknai sebagai intimidasi, untuk upaya menghalangi untuk teman-teman sampai ke Jakarta ini dari dari sisi lain."
"Walaupun tidak menggunakan kekerasan ya tapi, ya misalnya sejumlah sopir, ya sopir bus hampir membatalkan sewaktu kami sudah siap, begitu juga bentuk-bentuknya itu begitu," imbuh Andy.
Korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan didampingi sejumlah LSM dan tim kuasa hukum datang ke Jakarta untuk menuntut keadilan.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Tribunnews