Megawati dan SBY Duduk Satu Meja di Gala Dinner KTT G20, Puan: Saya Nggak Dengar Bicara Politik
Politik | 17 November 2022, 20:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memastikan tidak adanya pembicaraan politik mengenai Pemilu 2024 saat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri duduk satu meja dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Bambang Yudhoyono (SBY).
Momen Megawati dan SBY duduk satu meja ini terjadi saat gala dinner atau jamuan makan malam di KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).
Menurut Puan, pembicaraan para tokoh saat jamuan makan malam tidak lepas dari Indonesia. Namun, tidak ada pembicaraan mengenai politik, terlebih soal momentum pemilu di 2024 mendatang.
"Enggak ada. Enggak ada hal-hal terkait dengan politik kalau di meja besarnya, ya. Saya enggak tahu kalau kemudian secara sendiri-sendiri bicara soal politik. Karena saya enggak mendengar bicara tentang politik. Bicaranya tentang Indonesia," ujar Puan di Gedung DPR, Kamis (17/11/2022).
Baca Juga: Momen Megawati dan SBY Hadiri Gala Dinner G20 Di GWK Bali, Duduk Bareng Satu Meja!
Puan menilai pertemuan tokoh bangsa di satu meja makan itu berjalan hangat dan kekeluargaan. Masing-masing tokoh mengapresiasi dan mendukung kegiatan KTT G20 dan berharap kesepakatan yang ditetapkan dapat memberi pengaruh bagi bangsa-bangsa di dunia.
"Bagaimana kita sama-sama sebagai tokoh bisa mendukung G20 ini berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dari seluruh negara, dan tentu saja membuat Indonesia menjadi lebih hebat, lebih maju, dan bisa menjadi satu negara yang dipertimbangkan oleh negara lainnya," ujar Puan.
Selain Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam satu meja jamuan makan malam itu juga tampak Wakil Presiden Indonesia ke-6 Try Soetrisno Wakil Presiden Indonesia ke-9 Hamzah Haz.
Baca Juga: Puan Bocorkan Isi Percakapan Megawati dan SBY Saat Gala Dinner KTT G20
Kemudian Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla serta istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV