Kematian Satu Keluarga di Kalideres karena Pembunuhan atau Bunuh Diri? Begini Penilaian Pakar
Peristiwa | 17 November 2022, 19:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres masih misterius. Sejumlah pakar menilai kasus tersebut diduga karena pembunuhan. Namun, ada pula yang menilai akibat bunuh diri.
Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Imam Budidarmawan Prasodjo menjelaskan, sulit dikatakan jika kasus tersebut karena bunuh diri. Pun, perlu bukti yang kuat menyoal penyebab kematian satu keluarga ini adalah akibat pembunuhan.
Jika dikaitkan dengan kasus bunuh diri, menurut Imam B Prasodjo, maka waktu kematian para korban akan saling berdekatan. Namun, dalam keterangan kepolisian, ada perbedaan selisih waktu kematian antarkorban.
Selain itu, secara teori, tindakan bunuh diri dilakukan secara individu dan bukan kolektif.
Baca Juga: Polisi Temukan Fakta Baru Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Dalam Waktu Dekat Terpecahkan
Di sisi lain, ada faktor yang bisa menjelaskan penyebab kematian satu keluarga tersebut karena nekat mengakhiri hidup.
Seperti kurangnya interaksi sosial korban dengan lingkungan maupun dengan keluarga korban. Kurangnya interaksi ini membuat pihak lain sulit mencegah tindakan bunuh diri yang dilakukan korban.
Namun, kepolisian perlu mendalami latar belakang masing-masing korban untuk menentukan apakah kematian satu keluarga itu merupakan kematian yang dikehendaki.
Sebab, tidak semua kasus bunuh diri dikaitkan dengan masalah ekonomi atau kelaparan.
Baca Juga: Teka-teki Penyebab Tewasnya Satu Keluarga yang Jenazahnya Mengering di Kalideres.
"Ada kemungkinan depresi dan tertutup. Interaksi sosial dan keputusan untuk mengakhiri hidup ini saling berkaitan. Ada orang yang ingin mengakhiri hidup, tapi ada social support yang mencegah itu tidak terjadi," ujar Imam di program Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (17/11/2022).
Namun, jika melihat kasus tersebut sebagai pembunuhan, imbuh Imam, faktor pendukungnya yakni perbedaan waktu kematian, tempat kejadian yang sangat tertutup, dan ditemukannya tanda-tanda para korban berencana mengakhiri hidup.
Tetapi, jika masuk dalam kategori pembunuhan, maka ada tindakan perlawanan dari masing-masing korban. Sementara, hasil autopsi diketahui tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada keempat jenazah korban.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV