Kehidupan Pribadi Diponegoro yang Lahir 11 November: 8 Kali Menikah, Penyuka Sirih dan Sigaret Jawa
Budaya | 11 November 2022, 07:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini 11 November, merupakan hari lahir Pangeran Diponegoro yang ke 237 tahun. Diponegoro lahir pada 11 November 1785 menjelang sahur di bulan Ramadan.
Dia merupakan keluarga kerajaan Yogyakarta. Ayahnya bernama Gusti Raden Mas Suraja, yang di kemudian hari naik takhta bergelar Hamengkubuwana III. Sementara ibunya merupakan seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati yang berasal dari Pacitan.
Ketika lahir, Diponegoro diberi nama Bendara Raden Mas Mustahar, yang kemudian diubah menjadi Bendara Raden Mas Antawirya. Nama Islamnya adalah Abdul Hamid. Setelah ayahnya naik takhta, Antawirya diwisuda sebagai pangeran dengan nama Bendara Pangeran Harya Diponegoro.
Baca Juga: 11 November 1785 Pangeran Diponegoro Lahir, "Sang Ratu Adil" Pemimpin Utama Perang Jawa
Kiprah kepahlawan Diponegoro yang paling legendaris adalah mengobarkan Perang Jawa (1825-1830), meski berakhir dengan kekalahan dan penangkapan, namun dampaknya sangat luas bagi tatanan di Jawa dan semangat kepahlawanan di tanah air.
Kehidupan Pribadi
Mengutip dari laman Gramedia, Pangeran Diponegoro dalam kehidupan sehari-harinya adalah pribadi yang menyukai sirih dan rokok sigaret Jawa, yang dilinting khusus dengan tangan, mengoleksi emas, dan berkebun. Tempat semadinya yang berada di Selarejo dan Selarong juga ditanaminya berbagai bunga dan sayur-sayuran.
Untuk urusan rumah tangga, setidaknya dia menikah sebanyak delapan kali dalam hidupnya. Dia pertama kali menikah pada usia 27 tahun dengan Raden Ayu Retno Madubrongto, seorang guru agama dan putri kedua dari Kiai Gede Dadapan. Melalui hasil pernikahan ini, Diponegoro memiliki anak laki-laki bernama Putra Diponegoro II.
Pada 27 Februari 1807, Diponegoro menikah untuk kedua kalinya dengan putri dari Raden Tumenggung Natawijaya III, seorang bupati dari Panolan Jipang, Kesultanan Yogyakarta, bernama Raden Ajeng Supadmi. Pernikahan itu merupakan permintaan dari Sultan Hamengkubuwana III.
Diponegoro kemudian bercerai tiga tahun setelah pernikahannya tersebut dan dianugerahi seorang anak bernama Pangeran Diponingrat, yang memiliki sifat arogan menurut Putra Diponegoro II.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV