Pengakuan Ismail Bolong, Indikasi "Perang Bintang" dan Para Pejabat Polri yang Tak Bereaksi
Peristiwa | 9 November 2022, 07:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pengakuan Ismail Bolong, eks anggota kepolisian Polda Kaltim, yang menyetor dana miliaran ke sejumlah petinggi Polri untuk tambang Ilegal dinilai menyisakan tanda tanya. Setelah memberikan testimoniya, Ismail kemudian minta maaf.
Tapi bagi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, pengakuan Ismail justeru menguak sebuah indikasi adanya "perang bintang" di tubuh Polri.
Sebab, pengakuan Ismail dikaitkan dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto dalam isu setoran tambang ilegal di Kalimantan Timur.
”Isu ’perang bintang’ terus menyeruak. Dalam ’perang’ ini, para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengakar masalahnya,” kata Mahfud melalui Whatsapp, Minggu (6/11/2022), dikutip dari Kompas.id.
Baca Juga: Menelusuri Rumah Mewah Ismail Bolong di Kaltim, Ketua RT: Kami Manggil Dia Bos
Mahfud mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelusuri pernyataan Ismail Bolong.
Namun, meski pernyataan ini ramai, para pejabat kepolisian tampaknya tak banyak bereaksi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo belum memberikan pernyataan begitu pula dengan Kabareskrim.
Padahal, para pengamat kepolisian justeru mendorong agar pejabat tinggi di Bhayangkara itu ambil sikap dan tindakan.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mendesak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk secepatnya mengusut isu dugaan dana tambang ke petinggi Polri.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV