Telusuri Dugaan Setoran Tambang Ilegal, IPW Minta Kapolri Buat Timsus dan Nonaktifkan Kabareskrim
Hukum | 9 November 2022, 06:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus dan menonaktifkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Dorongan IPW ini untuk mendalami dugaan setoran uang petinggi Polri yang diungkap anggota Polres Samarinda, Kalimantan Timur, Ismail Bolong.
Pengakuan setoran uang petinggi Polri terkait bisnis tambang batubara ilegal di Kaltim tersebut viral di media sosial sebelum Ismail Bolong memberikan pernyataan klarifikasi.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menjelaskan tim khusus ini perlu dibentuk lantaran pihak yang diduga menerima setoran uang merupakan jenderal bintang tiga.
Baca Juga: Kabareskrim Dilaporkan ke Propam Polri Terkait Kasus Dugaan Suap Bisnis Tambang Ilegal
Sedangkan Divisi Propam Polri sebagai unsur pengawasan anggota Polri dipimpin oleh jenderal bintang dua. Pihak yang diduga menerima setoran juga perlu dinonaktifkan agar proses pemeriksaan berjalan akuntabel.
Menurut Sugeng pembentukan tim dan menonaktifkan pihak terduga penting dilakukan oleh Kapolri agar tidak muncul spekulasi liar terkait para petinggi polri.
Apalagi belakangan ini perwira tinggi Polri mendapat sorotan akibat sejumlah kasus. Seperti Ferdy Sambo di kasus pembunuhan berencana Brigadir J dan Irjen Teddy Minahasa Putra dugaan kasus Narkotika jenis sabu.
"Jadi ini harus didalami supaya tidak menjadi fitnah dan kemarin kan sudah ada yang melaporkan kalau tidak salah dari Prodem," ujar Sugeng di Mabes Polri, Selasa (8/11/2022). Dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Ramai Testimoni Ismail Bolong soal Setor Rp6 Miliar ke Kabareskrim, Seperti Apa Duduk Perkaranya?
"Untuk suatu proses pemeriksaan yang akuntabel (Komjen Agus) harus dinonaktifkan supaya pemeriksaan berjalan dengan ajeg," sambung Sugeng.
Sebelumnya Ismail Bolong mengaku pernah memberikan setoran Rp6 miliar terkait tambang batu bara ilegal di Kaltim kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Ia menyebut setoran diberikan terkait bisnis tambang batu bara ilegal di Kaltim. Dalam video berdurasi 2 menit 33 detik itu, Ismail mengenakan baju berwarna hitam.
Pria itu seperti sedang membaca tulisan di lembaran kertas yang tak terlihat jelas dalam video.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Kompas.com