Kesaksian Sopir Ambulans: Darah Brigadir J Keluar Banyak saat Kepalanya Diangkat ke Kantong Jenazah
Peristiwa | 7 November 2022, 12:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan mengungkapkan kepala Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat masih mengeluarkan darah saat diangkat untuk dipindahkan ke kantong jenazah.
Sebagai informasi Ahmad Syahrul Ramadhan adalah sopir ambulans yang menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat untuk tiga terdakwa yakni Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf.
“Waktu diangkat kepalanya ada mengeluarkan darah,” tanya Hakim Wahyu Iman Santoso di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/20222).
“Ada yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
Baca Juga: Petugas Swab Pastikan Ferdy Sambo dan Ricky Tidak Swab 8 Juli: Hanya Ibu PC, Susi, Richard dan Yosua
“Banyak?,” tanya Hakim Wahyu.
“Itu nggak tahu keluar dari dalam organ tubuhnya atau dari genangan yang di lantai itu yang mulia, saya kurang ngerti juga, karena saya tidak mengecek-ngecek lagi, dan untuk jenazah ditutup masker, saya tidak membuka-buka masker itu lagi,” jelas Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Ada lubang maskernya,” tanya Hakim Wahyu.
“Saya kurang lihat yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Luka apa yang saudara lihat pertama kali melihat jenazah,” tanya Hakim Wahyu.
“Hanya luka tembak yang mulia,” kata Ahmad Syahrul Ramadhan.
Baca Juga: ART, Sopir hingga Staf Pribadi Ferdy Sambo Mangkir di Sidang Bharada E, Ricky dan Kuat Hari Ini
“Ya di mana,” tanya Hakim Wahyu.
“Di sini yang mulia, di dada,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Tahu dari mana itu luka tembak,” tanya Hakim Wahyu.
“Ada bolongan yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Oke di dada, sebelah kiri atau kanan,” tanya Hakim Wahyu.
“Sebelah kiri kalau tidak salah yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Kemudian apa lagi,” tanya Hakim Wahyu.
“Lalu darah yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
Baca Juga: Kata Pakar Pidana soal Sidang Bharada E Digabung dengan Terdakwa Lain: Ini Kelainan, Salah, Ngawur
“Pergelangan? Saudara kan pegang pergelangan tangannya korban, ada bekas luka tembak,” tanya Hakim Wahyu.
“Tidak melihat yang mulia, karena satu faktor buru-buru juga yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Leher,” tanya Hakim Wahyu.
“Saya tidak melihat yang mulia,” kata Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Di belakang kepala,” tanya Hakim Wahyu.
“Tidak melihat yang mulia,” Ahmad Syahrul Ramadhan.
Ahmad Syahrul Ramadhan menambahkan dirinya dibantu 3 hingga 4 orang untuk memindahkan jenazah Brigadir J ke dalam kantong jenazah.
Baca Juga: Pihak Brigadir J Tolak Sidang Terdakwa Digabung: Richard ke Terang, Ricky dan Kuat Menuju Kegelapan
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV