Jokowi Mulai Beberkan Kriteria Capres-Cawapres 2024, Salah Satunya Menguasai Data
Rumah pemilu | 6 November 2022, 09:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi membeberkan kriteria calon presiden serta calon wakil presiden (Capres-Cawapres) RI pada 2024 mendatang.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Minggu (6/11/2022), menurut Jokowi, yang dibutuhkan adalah kandidat yang menguasai persoalan ekonomi makro dan mikro.
"Memerlukan ini...Ke depan itu memerlukan pemimpin yang mau...Tidak hanya ngerti makro, bukan hanya ngerti...mikronya juga harus ngerti," kata Jokowi.
Selain mengerti ekonomi makro dan mikro, ada kriteria lain yang disampaikan oleh Jokowi, yakni mahir mencerna data serta melakukan eksekusi kebijakan di lapangan.
"Tapi memang harus mampu bekerja lebih detail. Menguasai data dan lapangan, kemudian memutuskan," ucap Jokowi.
Baca Juga: Jelang KTT G2O, Presiden Jokowi Telepon Zelenskyy dan Vladimir Putin
Pemimpin dengan kriteria itu, menurut dia, diperlukan karena persoalan yang akan dihadapi Indonesia dan negara-negara lain ke depan diperkirakan bakal lebih pelik.
"Karena situasinya situasi yang tidak normal," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengingatkan agarpartai politik tidak keliru menentukan capres dan cawapres, yang disampaikannya dalam acara peringatan HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada 21 Oktober 2022 lalu.
"Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan kondisi perekonomian dunia pada 2023 diperkirakan bakal suram karena dampak berbagai persoalan.
Hal tersebut, menurut Jokowi, berdasarkan prediksi dan kalkulasi dari lembaga-lembaga internasional.
"Itu yang saya sampaikan itu (kondisi) dunia," ujar Jokowi usai melakukan groundbreaking Wavin Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022), sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
"Ekonomi dunia tahun depan memang semua lembaga-lembaga internasional menyampaikan dalam posisi yang tidak baik. Dalam posisi yang lebih gelap," lanjutnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Ungkap Kriteria Capres dan Cawapres: Harus Punya Rekam Jejak yang Baik!
Meski perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen, Jokowi meminta pemerintah tetap waspada dengan krisis ekonomi apa pun.
"Kita harus waspada meskipun ekonomi kita tumbuh 5,44 persen. Itu adalah sangat baik dibandingkan dengan negara-negara lain tetapi kita tetap harus hati-hati, harus waspada dan selalu bersiap dalam posisi badai apapun. Harus siap," katanya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com