Perang Rusia-Ukraina Masih Berkecamuk, Prabowo: PD III Tak Boleh Terjadi, Korban Bisa Puluhan Juta
Peristiwa | 30 Oktober 2022, 02:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa Perang Dunia Ketiga tidak boleh terjadi sehubungan eskalasi situasi di sekitar perang Rusia-Ukraina. Menurutnya, jika terjadi, Perang Dunia Ketiga bisa menimbulkan korban jiwa hingga puluhan juta orang.
Invasi Rusia ke Ukraina sendiri telah berlangsung selama delapan bulan sejak akhir Februari lalu. Prabowo menyebut invasi ini berdampak secara global dan banyak tokoh memprediksi itu menyebabkan Perang Dunia Ketiga.
"Korban meninggal bisa puluhan juta orang kalau terjadi Perang Dunia III, yang kita doakan tidak terjadi dan tidak boleh terjadi. Dan kita minta kepada Yang Mahakuasa untuk menghindari umat manusia dari bencana yang lebih besar," kata Prabowo di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
Baca Juga: [Full] Sambutan Lengkap Prabowo Subianto di Puncak Milad ke-45 BKPRMI di Masjid Istiqlal
Lebih lanjut, Prabowo menyebut Indonesia saat ini berupaya menjadi penengah perang Rusia-Ukraina agar eskalasi konflik tidak meluas. Hal itu disebutnya sesuai prinsip politik bebas aktif Indoensia.
Mengenai prinsip itu, Prabowo mengaku bangga dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang tidak berpihak kepada blok mana pun.
"Kita menghormati semua bangsa, semua negara, semua ras, semua suku," kata Prabowo.
"Itulah jiwa tradisi bangsa Indonesia dan itulah yang saya sangat senang pemimpin-pemimpin, tokoh-tokoh, seperti Imam Besar kita, tokoh-tokoh Remaja Masjid Indonesia, adalah Islam yang selalu sejuk, Islam yang damai, Islam yang tidak mau terpancing, Islam yang tidak mau memusuhi, Islam yang mencari jalan damai," pungkasnya.
Dampak meluas perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung mereda semakin dikhawatirkan berbagai pihak belakangan ini. Salah satu kekhawatiran yang timbul adalah eskalasi signifikan yang bisa muncul jika Rusia nekat menggunakan nuklir.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ancaman nuklir dari perang Rusia-Ukraina semakin nyata. Perang pun disebutnya bisa jadi akan berlangsung lebih lama.
“Kemungkinan ancaman nuklir semakin nyata, meningkatkan ketidakpastian di ekonomi global,” kata Luhut pada 11 Oktober lalu.
Baca Juga: Senjata Baru Mematikan NATO, Bom Nuklir Gravitasi yang Disebut Lebih Kuat Dibandingkan Bom Hiroshima
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV