> >

Belum Deklarasi Capres, Politikus PDIP: Tak Ada Hubungannya dengan Elektabilitas Puan

Politik | 28 Oktober 2022, 23:05 WIB
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas Tv, Jumat (28/10/2022). (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus menegaskan partainya tidak terburu-buru dalam mengusung Calon presiden (Capres) untuk untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Dia juga menyebut belum dideklarasikannya capres PDIP bukan karena pihaknya menunggu naiknya elektabilitas dari Puan Maharani.

"PDIP tak pernah terburu-buru mencalonkan seorang presiden," kata Deddy dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (28/10/2022). 

"Sebelumnya kami sampaikan bagaimana kondisi kejiwaan PDIP dalam memutuskan seorang calon. Tidak ada hubungannya dengan apakah ibu Puan harus naik elektabilitasnya, tidak."

Dia menuturkan, partai kepala banteng moncong putih itu belum pernah mengumumkan nama calon kandidat, baik untuk presiden maupun kepala negara sejak jauh hari.

"Jangankan seorang presiden, namanya bupati, wali kota, gubernur pun kita tidak pernah dalam sejarahnya terburu-buru, kenapa sekarang kita disuruh buru-buru?" ujarnya.

"Bu Megawati (Ketua Umum PDIP) selalu membiarkan setiap calon iu bergerak dan melihat, untuk mendalami karakter para kandidat, baik kepala daerah, hingga calon presiden itu sungguh-sungguh dilatari oleh keinginan yang kuat untuk membangun bangsa atau sekedar syahwat politik saja."

Baca Juga: Ganjar Diprediksi akan Raih Tiket Capres dari PDIP, Peneliti BRIN: Tunggu Last Minute seperti Jokowi

Deddy menyebut kebiasaan tidak pernah terburu-buru mencalonkan kepala daerah maupun presiden, menurutnya sangat efektif bagi PDIP dalam memenangkan kontestasi politik.

Menurut penjelasannya, dengan cara tersebut, partainya dapat memenangkan dua kali Pilpres serta telah memenangkan lebih dari 246 kepala daerah.

"Kita tidak pernah grasah grusuh atau terlalu kepagian menetapkan calon," tegasnya.

"Karena apa? PDIP selalu menempatkan Pemilu sebagai sebuah kontestasi yang dimana basis kekuasannya partai."

"Ketika partai solid dan kuat, lalu ada kehendak kuat dari masyarakat ditambah ada calon yang terbukti tangguh dan punya keinginan sangat kuat serta jejak yang baik, ada akhirnya itu semua akan memberikan hasil yang baik."

 

Seperti diketahui, dalam beberapa hasil survei elektabilitas Ketua DPP PDIP Puan Maharani masih di bawah Menteri Pertahanan Parbowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Mantan Gubernur Anies Baswedan.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) berada di angka 1 persen. Meskipun begitu, elektabilitas Puan justru naik pada survei kali ini. 

Pasalnya pada, survei yang dirilis Juni 2022, elektabilitas Puan sebesar 0,2 persen dan sebelumnya pada survei periode Januari 2022, Ketua DPR RI itu mengantongi angka keterpilihan 0,6 persen. 

Berbeda dengan Ganjar Pranowo, kader PDI-P yang juga digadang-gadang menjadi capres PDI-P, yang justru berada di puncak hasil Survei Litbang Kompas tersebut. Elektabilitasnya sebagai capres mencapai 23,2 persen.

Angka tersebut naik dari survei sebelumnya Juni 2022 yang mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 22 persen.

Baca Juga: Kader PDIP Solo Bentangkan Poster HUT Ganjar, Pengamat: Bentuk Dukungan Politik FX Rudy

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU