> >

Pengamat: Hubungan Jokowi dan Surya Paloh Sudah Tak Harmonis, Makin Kentara pada 2023

Rumah pemilu | 28 Oktober 2022, 07:53 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber: Tribunnews.)

"Dan nyata-nyata Pak Hasto (Sekjen PDIP) menyebut pertemuan itu ya memang membicarakan masalah kebangsaan. Itu artinya sudah ada komunikasi Pak Jokowi dengan PDIP atau PDIP bersikap lebih tegas terhadap apa yang dilakukan Nasdem terkait dengan deklarasi pencapresan Anies Baswedan," katanya.

Hal ketiga yaitu untuk kali pertama setelah hampir 8 tahun, Presiden Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan soal kemungkinan perombakan kabinet atau reshuffle.

Adapun Jokowi menyatakan bahwa dirinya bakal melakukan reshuffle. Pernyataan itu disampaikannya dalam merespons pertanyaan soal adanya desakan relawan Jokowi untuk merombak menteri dari Partai Nasdem setelah mendeklarasikan Anies.

"Tapi ketika ditanyakan kawan-kawan media beberapa hari setelah deklarasi itu, Beliau dengan tegas mengatakan iya saya akan reshuffle. Jadi ini indikasi yang ketiga yang menunjukkan bahwa hubungan Pak Jokowi dengan Nasdem sedang tidak baik baik saja," ujar dia.

Keempat, kata Ray, yaitu saat Jokowi berpidato dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran beberapa waktu lalu.

Kala itu, Jokowi berpidato dan mengatakan hendaknya pengumuman capres jangan terburu-buru.

Baca Juga: Ganjar Diprediksi akan Raih Tiket Capres dari PDIP, Peneliti BRIN: Tunggu Last Minute seperti Jokowi

Terakhir, kata Ray, keretakan itu semakin terlihat saat Jokowi tidak berkenan memeluk Surya Paloh pada momen HUT Golkar tersebut.

"Saya kira cukup lima bahasa tubuh dan bahasa lisan situasi dari Pak Jokowi menandakan bahwa situasi batin Pak Jokowi dalam kondisi yang betul-betul merasa terpukul deklarasi oleh Nasdem," katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU