Data BNPT Sebut Perempuan Penerobos Istana Pendukung Ormas Radikal dan Sering Unggah Soal Khilafah
Hukum | 26 Oktober 2022, 06:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memiliki profil Siti Elina (24), perempuan yang ditangkap Polisi usai menodongkan senjata api ke Paspampres dan coba terobos masuk Istana Merdeka.
Direktur Pencegahan BNPT R Ahmad Nurwakhid menjelaskan data yang dimiliki BNPT Siti merupakan pendukung salah satu ormas radikal yang sudah dibubarkan pemerintah.
Tak hanya itu, data jejak digital yang dimiliki BNPT, Siti kerap mengunggah propaganda khilafah di media sosialnya.
Baca Juga: Detik-Detik Paspampres Adang Perempuan Berpistol yang Coba Terobos Istana Negara
Menurut Ahmad saat ini BNPT sedang melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk mendalami lebih jauh apakah terduga pelaku bagian dari jaringan terorisme atau melancarkan aksinya secara individu.
"Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," ujar Nurwakhid dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/10/2022). Dikutip dari Kompas.com.
Nurwakhid mengatakan, BNPT telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan untuk direkrut dan dijadikan pengantin oleh kelompok teroris.
Dalam jaringan teroris, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir.
Baca Juga: Jokowi Tak Ada di Istana saat Wanita Bersenjata Ditangkap di Depan Istana Presiden
"Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang tren baru khususnya yang dilakukan ISIS baik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan," ujarnya.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Kompas.com