> >

Kasus Gagal Ginjal Akut, IAI Sebut Penyebabnya Multifaktor: Ada Anak yang Tak Minum Obat Sirop Kena

Kesehatan | 24 Oktober 2022, 05:35 WIB
 Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Prof Keri Lestari mengatakan kasus gangguan ginjal akut progresif disebabkan oleh lebih dari satu faktor atau multifaktor. (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus gangguan ginjal akut progresif yang saat ini menimpa anak-anak disebabkan oleh lebih dari satu faktor atau multifaktor. Artinya, obat sirop yang diduga terkandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) bukan satu-satunya penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak. 

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Prof Keri Lestari dalam program Kompas Malam, Kompas TV, Minggu (23/10/2022). 

"Dari sisi farmasi sendiri, sesuai diskusi kami juga dengan rekan-rekan dokter yang tergabung dalam PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) maupun IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), bahwa penyebabnya itu multifaktor, dan ini yang harus kita lihat," kata Keri.

Pasalnya, kata dia, jika penyebab utamanya obat sirop tersebut, maka jumlah anak yang terserang akan lebih banyak dari saat ini. 

Selain itu, di beberapa daerah juga melaporkan tak ada riwayat mengonsumsi obat sirop pada anak yang mengalami gagal ginjal akut.

"Karena kalau ini hanya disebabkan obat saja kelihatannya, jumlah dari korban akan lebih banyak dari sekarang."

"Ada anak yang menggunakan obat ini tidak terkena gagal ginjal, ataupun ada anak yang tidak menggunakan obat ini, justru dilaporkan gagal ginjal."

Sehingga, cemaran EG dan DEG ini dinilai menjadi faktor utama namun bukan faktor penentu gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. 

Baca Juga: Cerita Yanti, Bayinya Usia 1 Tahun Wafat dalam Dua Minggu Akibat Gagal Ginjal, Padahal Jarang Sakit

Guru Besar Farmasi Universitas Padjadjaran ini kemudian menekankan untuk tidak hanya fokus pada satu penyebab keracunan pada anak yakni dari obat yang dikonsumsi.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU