> >

Peringatan Hari Santri 2022, Menag Sebut Santri Bisa jadi Presiden tanpa Merasa Paling Istimewa

Agama | 23 Oktober 2022, 14:34 WIB
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa santri bisa menjadi apa saja, termasuk presiden dan wakil presiden, tanpa merasa paling istimewa, pada malam puncak peringatan Hari Santri di Ballroom JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (22/10/2022). (Sumber: Kemenag.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada malam puncak peringatan Hari Santri 22 Oktober 2022, Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa santri bisa menjadi apa saja, termasuk presiden dan wakil presiden, tanpa merasa paling istimewa.

"Santri kalau mau berdaya maka harus berusaha. Santri bisa menjadi apa saja, bisa menjadi pengusaha, menteri, wakil presiden, hingga jadi presiden," kata Yaqut, Sabtu (22/10/2022) malam di Ballroom Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, dilansir dari lama resmi Kementerian Agama RI.

Ia mengingatkan para santri agar tidak merasa paling istimewa, sebab saat ini mereka menikmati perjuangan santri terdahulu, 

"Kita semua ini bagian menikmati perjuangan santri pendahulu. Jangan kita merasa paling istimewa dan minta diistimewakan," imbuhnya.

Baca Juga: Wapres Luncurkan Beasiswa Santri Baznas 2022, Tersedia 2.500 Kuota

Menag yang akrab disapa Gus Menteri itu juga memberi contoh presiden dan wakil presiden RI yang dahulu merupakan santri. 

"Santri jadi presiden ada Gus Dur, santri jadi Wapres ada KH Ma’ruf Amin," ungkapnya.

"Malam ini kita peringati hari santri sebagai pengingat bahwa hari santri ini adalah pengakuan negara atas santri terdahulu," lanjut dia.

Ia juga mengingatkan para santri untuk tekun mengaji dan belajar dengan benar agar dapat menggapai cita-cita. 

"Hari Santri berawal dari resolusi jihad. Tugas kita sebagai santri adalah mengaji dan belajar dengan benar," lanjut dia.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kemenag


TERBARU