Reyvano Korban Wafat ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Alami Luka di Kepala dan 18 Hari Pakai Ventilator
Peristiwa | 21 Oktober 2022, 13:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang dr I Wayan Agung menjelaskan beberapa cedera yang dialami Reyvano Dwi Afriansyah, remaja 17 tahun yang jadi korban meninggal ke-134 dalam Tragedi Kanjuruhan.
Menurut Wayan, Reyvano memang sudah kritis saat dirujuk RSSA Malang. Ia dirujuk setelah sebelumya dirawat di RS Hasta Husada Kepanjen, Malang, usai Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 silam.
Selama dirawat di RSSA Malang selama 18 hari, Reyvano juga tidak pernah keluar dari ICU. Bahkan, selama dirawat itu, ia tidak pernah lepas dari alat bantu pernapasan atau ventilator.
Wayan menjelaskan, kondisi Reyvano naik-turun selama dirawat. Napasnya tidak stabil hingga dibutuhkan perawatan intensif dan ventilator.
Selain itu, Reyvano mengalami luka-luka, salah satunya di kepala.
"Ia tidak pernah lepas ventilator. Kondisinya naik turun, naik turun (saat dirawat)," jelas Wayan, Jumat (21/10/2022).
"Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang navikula, kemudian cedera kepala," sambungnya.
Selama proses perawatan itu, napasnya juga naik turun dan tidak stabil.
"Jadi selama 18 hari diberi alat bantu nafas dengan kondisi naik turun," paparnya.
Baca Juga: Kisah Reyvano, Korban Wafat ke-134 Tragedi Kanjuruhan, 18 Hari di ICU Napas Tak Stabil
Berjuang Hidup
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Tribun Jatim