Deklarasi Capres Pilpres 2024, Zulhas Akui Bikin Repot dan Gesekan di Partai Koalisi Pemerintahan
Rumah pemilu | 21 Oktober 2022, 05:55 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebut, setelah ada partai politik (parpol) yang mendeklarasikan capres untuk diusung dalam gelaran Pilpres 2024, terjadi gesekan di dalam koalisi parpol pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Menurut dia, deklarasi capres yang terlalu dini malah membuat tensi politik kian memanas.
Baca Juga: Golkar Tanggapi Serius Soal Ganjar akan Jadi Capres di Pilpres 2024
"Masih dua tahun tetapi sudah ada capres yang saling bersaing, apalagi sudah deklarasi. Presiden sisa dua tahun ini jadi repot kita, apalagi kalau satu koalisi, tentu gesekan-gesekan mestilah ada," kata pria yang karib disapa Zulhas itu seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/10/2022).
Menteri Perdagangan itu menilai langkah parpol yang sudah mendeklarasikan capres akan mengganggu jalannya pemerintahan.
Selain itu, kata dia, masalah serupa juga akan terjadi pada Februari 2024 mendatang saat sudah ada presiden terpilih tetapi presiden petahana baru lengser pada Oktober 2024 atau 8 bulan kemudian.
"Sebetulnya cukup sekali, ini sekarang terjadi bisa dua kali kalau sekarang sudah diumumkan, tentu akan ada gesekan-gesekan," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari PAN, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mau terburu-buru menentukan nama capres yang akan diusung.
"KIB itu bahas soal presiden itu chapter terakhir kata Ketua Umum Pak Airlangga, chapter-nya terakhir. Kita harapkan kalau terakhir kan nanti, nanti, kan masih ada inkumbennya. Kita rumuskan dulu konsep pikir kita seperti apa," kata Zulhas.
Ia menambahkan, KIB bakal mengedepankan gagasan dalam bertarung di Pilpres 2024, tanpa mengangkat isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com