Alasan Isolasi Mandiri, Putri Candrawathi Ajak Brigadir J ke Rumah Dinas Suaminya untuk Dieksekusi
Hukum | 19 Oktober 2022, 22:45 WIBBaca Juga: Terungkap, Brigjen Hendra Kurniawan Dibohongi Ferdy Sambo soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi
Dia menutup pintu rumah bagian depan dan naik ke lantai dua. Tanpa disuruh, ia juga langsung menutup pintu balkon, padahal itu bukan tugas keseharian Kuat Ma'ruf.
Sementara Bharada E juga naik ke lantai dua dan masuk ke kamar ajudan. Di sana, Bharada E berdoa untuk meneguhkan khendaknya mengeksekusi Brigadir J.
Adapun Ricky Rizal memilih tetap berdiri di garasi untuk mengawasi keberadaan Brigadir J yang berada di taman halaman rumah dinas Ferdy Sambo.
Pada pukul 17.08 Ferdy Sambo datang. Mengenakan sarung tangan hitam dan membawa senjata Brigadir J yang sudah diamankan, Ferdy Sambo langsung masuk ke rumah dinasnya.
"Wat, mana Ricky dan Yosua, panggil," kata jaksa meniru ucapan Ferdy Sambo kepada Kuat Ma'ruf.
Baca Juga: Ketika Bharada E Serahkan Senjata Brigadir J ke Ferdy Sambo agar Tak Ada Perlawanan Saat Dieksekusi
Tanpa buang waktu, Kuat Ma'ruf memanggil Ricky Rizal dan Brigadir J untuk masuk ke dalam rumah. Sesampainya di dalam rumah, Brigadir J diminta jongkok oleh Ferdy Sambo.
"Woi, kau tembak, kau tembak, cepat! Cepat woi, kau tembak!" ujar jaksa seperti diucapkan Ferdy Sambo kepada Bharada E yang langsung direspons dengan meletuskan 3 sampai 4 tembakan ke arah Brigadir J.
Kemudian, kata jaksa, Ferdy Sambo menghampiri Brigadir J yang saat itu masih bergerak-gerak kesakitan.
Untuk memastikan ajudannya tewas, Ferdy Sambo menembak kepala belakang Brigadir J sebanyak satu kali, sehingga korban tewas di tempat.
Baca Juga: Aipda HR yang Coret Mapolres Luwu 'Sarang Pungli' Pernah Dapat Penghargaan Saat Jabat Kanit Tipikor
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV