Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan Tak Ada Adegan Penembakan Gas Air Mata ke Tribun, Ini Kata Polri
Peristiwa | 19 Oktober 2022, 15:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rekonstruksi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 133 orang pada awal Oktober ini, telah rampung digelar pada Rabu (19/10/2022) di lapangan Mapolda Jawa Timur (Jatim).
Sebanyak 30 adegan diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Namun dari puluhan adegan itu, tak ada gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah tribun penonton di Stadion Kanjuruhan.
Dari pantauan Kompas.TV, pada adegan ke-19 hingga ke-25 diperagakan penembakkan gas air mata. Adapun penembakkan atas perintah AKP Hasdarman.
Pada rekonstruksi tersebut, tembakan gas air mata hanya di arahkan ke settle ban atau pinggir lapangan.
Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan kesaksian suporter Arema FC yang berada di tragedi tersebut, serta sejumlah rekaman video yang beredar luas di media sosial.
Adegan tembakan gas air mata tersebut juga berbeda dengan temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang menyatakan polisi menembakkan gas air mata secara tak terukur ke arah tribun penonton.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pun angkat bicara dalam hal alasan tak menyajikan adegan pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun stadion saat melakukan rekonstruksi.
Menurut penjelasannya, hal itu merupakan materi penyidikan berdasarkan keterangan para tersangka dan saksi.
"Secara materi itu penyidik akan disampaikan. Kalau tersangka menyampaikan seperti itu (tak menembak ke tribun), dia punya hak," ujarnya dalam konferensi pers di Polda Jatim, Rabu (19/10/2022).
Meski demikian, Dedi menuturkan, penyidik memiliki keyakinan tersendiri.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV