> >

Cerita Ferdy Sambo Usai Emosi dan Nangis di Saguling: Niat Badminton, Tak Ada Rencana ke Duren Tiga

Peristiwa | 13 Oktober 2022, 07:22 WIB
Kuasa Hukum keluarga Ferdy Sambo, Febri Diansyah menggambarkan kliennya seolah tidak berniat mampir ke rumah di Kompleks Duren Tiga yang jadi lokasi pembunuhan. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa Hukum keluarga Ferdy Sambo, Febri Diansyah menggambarkan kliennya seolah tidak berniat mampir ke rumah di Kompleks Duren Tiga yang jadi lokasi pembunuhan Brigadir J atau Yosua.

Pasca emosi dan menangis mendengar kesaksian istrinya, Putri Candrawathi di rumah Saguling terkait kejadian di Magelang, Febri mengatakan Ferdy Sambo keluar dari rumah Saguling ingin bermain badminton.

Namun, Febri tidak menjelaskan di mana lokasi Ferdy Sambo akan bermain badminton.

Ia hanya menggambarkan, lokasi jalan yang dilintasi Ferdy Sambo untuk ke tempat bermain badminton adalah rumah Duren Tiga.

“Jadi awalnya rencana FS adalah dari rumah Saguling adalah main badminton,” ucap Febri.

Baca Juga: Manuver Baru Sambo Jelang Sidang: Bantah Perintah Tembak, Skenario Bohong untuk Selamatkan Bharada E

Namun, secara tiba-tiba Ferdy Sambo menyuruh sopir untuk mundur sesaat setelah melewati rumah Duren Tiga.

“Jadi saat itu niat FS dari rumah di Saguling adalah pergi badminton,” kata Febri.

“Namun ketika FS melihat dan lewat di depan rumah duren tiga, sampai lewat beberapa meter jaraknya, ia kemudian memerintah sopir untuk berhenti, meskipun tidak ada rencana saat itu ke rumah Duren Tiga,” ucap Febri.

Dalam keterangannya membangun narasi soal kejadian, Febri kemudian menceritakan bahwa Ferdy Sambo masuk ke rumah Duren Tiga melakukan komunikasi ke Brigadir J.

Ferdy Sambo disebut turun untuk mengkonfirmasi perihal kejadian di Magelang.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Akui Ada Kekeliruan usai Brigadir J Tewas, Febri Diansyah: Ini Fase Kegelapan

“Kemudian FS melakukan klarifikasi kepada J tentang kejadian di Magelang,” kata Febri.

Selanjutnya, kata Febri, kliennya memerintahkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk menghajar Brigadir J.

Tapi yang terjadi adalah Bharada E menembak Brigadir J.

 

“Ada perintah FS saat itu yang dari berkas yang kami dapatkan, hajar Chard, namun yang terjadi penembakkan saat itu,” ujar Febri.

Seketika, kata Febri, Ferdy Sambo panik melihat Bharada E tembak Brigadir J.

Lalu, Ferdy Sambo bergegas mengambil senjata api milik Brigadir J di bagian pinggang dan menembakan ke bagian dinding.

Baca Juga: Pengacara Bongkar Tujuan Ferdy Sambo Buat Skenario Bohong: Menyelamatkan Bharada E

Tidak hanya itu, Febri mengungkapkan kliennya kemudian memerintahkan ADC atau ajudan untuk memanggil ambulans.

Selanjutnya, sambung Febri, Ferdy Sambo menjemput istrinya atau Putri Candrawathi di kamar. Ferdy mendekap wajah Putri Candrawathi agar tidak melihat situasi pasca-peristiwa penembakan Brigadir J.

Lalu, Ferdy Sambo memerintahkan Bripka Ricky Rizal untuk mengantarkan istrinya kembali ke rumah Saguling.

“Ini adalah fase pertama peristiwa,” kata Febri.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU